This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday 24 December 2011

Sebuah Renungan: "GURU", Akankah hanya sebatas STATUS

"Guru", satu kata singkat yang sangat erat dengan kehidupan kita. Sejak kecil guru sudah bukan menjadi hal yang asing lagi. Bahkan dapat dikatakan setiap hari kita tidak pernah lupa menyebut kata "guru". Tapi apa sesungguhnya makna dari kata "guru"?

Dalam ensiklopedi bebas wikipedia, guru umumnya merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebuah profesi yang luar biasa hebatnya jika hal tersebut benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Namun sebuah renungan tiba-tiba muncul ketika sejenak menyaksikan tayangan tentang seorang "Pengajar Muda" di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Melihat beliau yang begitu luar biasa mengajar anak-anak di daerah perbatasan meski tanpa seragam, tanpa sepatu dan harus berada pada sekolah tanpa dinding yang utuh layaknya sekolah yang ada di sekitar kita. Suasana yang benar-benar berbeda dari sekolah yang pernah saya rasakan dari TK hingga Perguruan Tinggi. Sampai tak gentar bibir ini berucap "Inilah seorang guru. Sebuah pengabdian bukan pekerjaan". Ku balikkan semua itu pada diri ini yang jelas-jelas juga belajar di jurusan keguruan tepatnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sudahkah aku menjadi calon guru yang baik? Guru yang mengerti hakikat dari makna seorang guru yang sebenarnya? Guru yang menyayangi murid-muridnya sepenuh hati? Guru yang siap menerima keadaan dimanapun nanti akan ditempatkan?
Subhanallah .... betapa luar biasanya bisa disebut "Bu Guru atau Pak Guru" jika diri ini bisa benar-benar bisa menjadikan mereka anak didik yang pandai, berbudi pekerti luhur dan dapat menjadi aset kebanggaan bangsa dan agama. Namun melihat pada masa kini banyak sekali orang berlomba-lomba untuk dapat diterima di Perguruan Tinggi yang menyediakan jurusan keguruan dengan alasan "keguruan itu jurusan yang memiliki prospek bagus dan nanti setelah lulus akan mudah mencari pekerjaan. Guru itu kerjanya tidak berat, resikonya kecil dan gajinya banyak apalagi kalau sudah sertifikasi". Kemudian pertanyaan muncul di benak ini sebagai manusia yang berusaha sadar akan hakikat kehidupan "Apa yang sebenarnya kita cari dalam status GURU yang nanti akan kita sandang? Apakah hanya untuk seamplop gaji yang cukup untuk membeli makanan dan menyekolahkan anak di hari esok?"
hah ....
Menghela nafas bermenit-menit pun seakan belum mampu menjawab pertanyaan ini. Ketika harus munafik mungkin jawaban yang akan muncul adalah "Hidup itu butuh uang dan tak mungkin manusia dapat hidup kalau hanya mengandalkan pengabdian. Hidup itu harus realistik. Sebuah ideologi yang lurus tapi tak realistik hanya akan menyiksa diri sendiri".
Namun jika harus kembali pada amanah yang menjadi bekal bagi kita untuk maju dan siap menjadi GURU, apakah kita tidak berdosa jika hanya mengembalikannya pada kenyataan kebutuhan hidup yang tidak mungkin lepas dari UANG?
Terkadang ketakutan ini muncul. "Guru akankah hanya tinggal sebatas status?" Status yang diperebutkan oleh banyak orang dengan beberapa alasan yang tidak sesuai dengan tugas guru. Semoga mereka yang sedang memperebutkan status sebagai seorang GURU dapat benar-benar menjadi GURU yang tidak hanya sebatas STATUS saja. AMIN.

Thursday 15 December 2011

SEMARAK LAUNCHING CLUB TEATER PGSD

15 Desember 2011 menjadi malam yang berbeda ketika mahasiswa PGSD FIP UNNES berkumpul di auditorium untuk menyaksikan launching club teater PGSD. Malam itu tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa PGSD saja namun juga ada beberapa tamu undangan diantaranya PD3 FIP (Drs. Sutaryono, M.Pd), Ketua jurusan PGSD (Dra.Hartati,M.Pd), pendamping kemahasiswaan PGSD (Drs.Sukardi,M.Pd), dosen-dosen (Farid Ahmadi dan Atip Nurharini), Ketua BEM FIP beserta wakilnya (Saifur Rohman dan Nararia Hutama Putra), beserta delegasi masing-masing UKM yang ada di lingkungan kampus PGSD FIP Unnes UPP Ngaliyan.
Kegiatan ini diawali dengan menampilkan tarian gambyong oleh 3 orang penari yang juga merupakan mahasiswa PGSD FIP UNNES. Tarian gemulainya menggambarkan ucapan selamat datang dari tuan rumah kepada para hadirin yang berbahagia pada malam tersebut. Setelah .....

Monday 12 December 2011

WORKSHOP MACROMEDIA FLASH By BEM FIP UNNES 2011

Menjadi bagian dari fungsionaris BEM FIP UNNES 2011 adalah hal yang luar biasa. Di ujung pemerintahan yang tinggal beberapa hari lagi, BEM FIP mengadakan dua kegiatan beruntun yang dilaksanakan di kampus PGSD Ngaliyan dan PGSD Tegal.Kegiatan dengan gender sama "Workshop Macromedia Flash" ini dilaksanakan oleh Departemen Riset dan Teknologi(PGSD Ngaliyan) dan Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia(PGSD Tegal). Dalam kegiatan ini BEM FIP bekerjasama sama dengan masing-masing Hima jurusan dengan tujuan mempererat tali silaturahmi antara BEM dan Hima.

Workshop Macromedia Flash dilaksanakan selama dua hari. Gelombang pertama dilaksanakan di PGSD Ngaliyan pada tanggal 26-27 November 2011. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dengan pembicara Umi Khudzaifah dan M. Faidzin. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan di PGSD Tegal pada tanggal 10-11 Desember 2011 dengan pembicara Denny dan Pandu. Kampus Tegal menerima 66 mahasiswa sebagai peserta workshop. Workshop Macromedia Flash  bertujuan untuk membekali calon guru sekolah dasar agar mampu menciptakan media pembelajaran inovatif yang menarik bagi siswa. Kegiatan ini mengajak peserta untuk mengenal Flash dari program yang paling sederhana sampai ke program yang lebih rumit. Kebanyakan peserta terlihat kesulitan untuk mengikuti pelatihan karena flash memang masih menjadi hal baru. Namun hal tersebut tidak melemahkan semangat peserta untuk belajar. Justru rasa sulit itulah yang membuat peserta semakin ingin tau hal apa saja yang bisa mereka lakukan dengan program macromedia flash ini. Berikut ini adalah foto-foto kegiatan workshop macromedia flash yang dilaksanakan di Ngaliyan dan Tegal.
                                          Gambar 1. Kegiatan workshop di PGSD Ngaliyan

                                          Gambar 2. Kegiatan workshop di PGSD Ngaliyan


                                           Gambar 3. Peserta Workshop di PGSD Ngaliyan

                                          Gambar 4. Suasana Workshop di PGSD Tegal

                                          Gambar 5. Suasana Workshop di PGSD Tegal

                                          Gmabar 6. Suasana Workshop di PGSD Tegal

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More