This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday 25 December 2012

Menjemput Harapan

Manusia adalah makhluk Allah yang jauh dari kata puas. Jauh dari kata syukur. Jauh pula dari kata cukup. Perasaan ingin ini ingin itu ingin sana ingin sini, semua itu tak dapat dihindari sampai semuanya menjadi nyata. 
Tak tertinggal dengan yang namanya harapan. Manusia senantiasa menyimpan harapan dalam hidupnya. Harapan tentang cita-cita, kisah cinta maupun masa depan yang ingin diraihnya. 
Harapan sama hal nya dengan impian. Awalnya direnungkan, ditulis, diusahakan, kemudian menjadi kenyataan. Ada yang sesuai dengan keinginan. Ada pula yang terlempar jauh dari harapan. 
Tersenyumlah ketika harapan yang engkau tuliskan menjadi kenyataan. Ucapkan syukur kepada TuhanMu karena Tuhanlah harapan itu bisa menjadi nyata. Namun bukan berarti hal tersenyum bisa menjadi jalan bagimu untuk menyombongkan diri. Keberhasilan adalah awal dari masalah. Masalah yang akan menjadi beban bagimu selanjutnya. Bisakah keberhasilan itu menjadi sesuatu yang barokah, ataukah hanya bertahan sebagai wujud kesombongan belaka.
Namun, jika harapan itu tak kunjung menjadi nyata. Menangislah sekeras apa kamu bisa menangis. Tidak dapat dipungkiri tangis dari airmata yang menetes memang mampu sesak yang ada di dadamu. Namun setelah itu segeralah berdiri dan jemput harapanmu yang ada di depan sana. Saat ini harapanmu memang belum menjadi nyata. Tapi tanpa engkau tau, bisa jadi harapan itu ada lima langkah di depanmu. Insya Allah keikhlasan akan membawa kita pada jalan menjemput harapan. Amin.

Monday 15 October 2012

EGRA USAID PRIORITAS

Early Grades Readings Assessment adalah salah satu agenda USAID PRIORITAS pada tahun 2012 ini. Early Grades Readings Assessment yang biasa disebut EGRA bukanlah suatu model pembelajaran melainkan suatu teknik asesmen yang dilatih kan kepada kurang lebih 130 asessor yang hadir pada hari tersebut. Mulai tanggal 24 sampai 28 September 2012 peserta dirapatkan di sebuah Hotel Bintang Lima di ibukota Jakarta. The Sultan Hotel menjadi tempat bagi kami berteduh, menikmati malam, serta mengikuti serangkaian acara dari USAID PRIORITAS.
"Early achievement spawns faster rates of subsequent achievement" (Marton, 1968). Sebuah cuplikan kalimat yang saya ambil dari salah satu slide dalam workshop yang dilaksanakan di ruang B1 Ballroom The Sultan Hotel itu. Keberadaan Peggy Dubeck pada waktu itu benar-benar sangat sangat menyita perhatian peserta. Tidak ada Peggy, salah satu teman Peggy yang bernama Lorna juga memberikan kesan tersendiri bagi setiap peserta yang ada di kegiatan ini. Pelatihan EGRA ditujukan kepada para praktisi pendidikan seperti dosen, guru, mahasiswa, serta aktivis pendidikan. Di acara ini kami berupaya memberikan yang terbaik kepada USAID PRIORITAS.
Sebagai salah satu delegasi dari provinsi Jawa Tengah saya benar-benar sangat bersyukur. Saya meerasa beruntung karena ini adalah kesempatan luar biasa yang pernah saya ikuti. EGRA memberikan pengalaman bagi saya untuk menginjakkan kaki ke ibukota Jakarta. EGRA memberikan kesempatan bagi saya untuk pertama kali menggunakan alat transportasi taksi. EGRA memberi kesempatan pertama bagi saya untuk menikmati perjalanan jauh menggunakan pesawat terbang. EGRA pula lah yang memberi kesempatan bagi saya untuk mengenal orang-orang hebat dari berbagai provinsi di Indonesia. Tak ingin saya menyi-nyiakan kesempatan ini. Pergi membawa identitas provinsi harus bisa berkontribusi bagi Jawa Tengah. Alhamdulillah, di hari setelah uji coba lapangan di SDN 2 Cilegon Bapak Ahmad Sarjito sebagai koordinator EGRA Jawa Tengah mengucapkan "Selamat ya mbak ... Jawa Tengah adalah satu-satunya provinsi yang mempunyai perfect assessment. Dan itu adalah milik mbak Dian ..."
Hati ini sangat bahagia. Semoga ke depannya EGRA memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Mari berkontribusi di provinsi masing-masing. Salam semangat EGRA :-)

Tuesday 11 September 2012

DONGENG SI KANCIL: KAJIAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS SASTRA

PENDAHULUAN

Menurut UU nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Selain bagian dari definisi pendidikan di Indonesia, bagian kalimat tersebut juga menggambarkan tujuan pendidikan yang mencakup tiga dimensi yaitu dimensi ketuhanan, pribadi dan sosial. Artinya, pendidikan bukan diarahkan pada pendidikan yang sekuler, non individualistik  dan nonsosialistik. Tapi dari definisi pendidikan ini, pendidikan yang diarahkan di Indonesia itu adalah pendidikan mencari keseimbangan antara ketuhanan, individu dan sosial. Jika dipahami lebih jauh, dalam UU ini sudah mencakup pendidikan karakter. Misalnya pada bagian kalimat terakhir dari defenisi pendidikan dalam UU tentang SISDIKNAS ini, yaitu memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat (1) menyatakan “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Menurut McCarrol (Megawangi, 2007:5) karakter terbentuk karena latihan setiap hari. Hal tersebut sesuai dengan arti karakter secara bahasa yaitu “mengukir”, dalam kegiatan mengukir dibutuhkan proses, keahlian serta ketelitian pengukir sehingga menghasilkan ukiran yang kokoh begitupun dengan proses pembentukan karakter individu yang harus dilakukan sejak dini sehingga karakter tersebut melekat kuat dalam diri individu. Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis. Hal ini ditunjukkan pada permasalahan yang terjadi di Indonesia bahwa sekarang ini generasi muda kurang siap menyikapi masuknya budaya dan bahasa asing. Akibatnya tren kecintaan terhadap bahasa nasional kian menurun bahkan memprihatinkan di kalangan muda. Penurunan tersebut menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Agus darma) disebabkan oleh kurangnya penggalian dan pemanfaatan nilai-nilai bahasa dan sastra.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Sub Bagian Humas Polres Magetan mencatat ada kenaikan 50 persen pelaku tindak kejahatan di Magetan masih berusia anak. Jumlah tersebut merupakan perbandingan angka antara tahun 2010 dengan medio 2011. Kasus yang lain adalah tercatat pada tanggal 24 Agustus 2009 dua anak tertangkap satpam mencuri helm di parkiran RSBT. Menurut pelaku, ini merupakan aksi yang kedua kalinya. Pada aksi yang pertama helm dijual seharga lima puluh ribu rupiah. Pelaku mengaku mencuri karena butuh uang jajan. Kemudian pada tanggal 27 Agustus 2009, remaja putus sekolah tertangkap basah mengambil makanan ringan, sebungkus rokok dan uang belasan ribu dari sebuah warung di kelurahan Pintu Air Pangkalpinang.
Beberapa kasus di atas memperlihatkan bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk diberikan kepada anak sedini mungkin. Salah satu cara menanamkan karakter bangsa kepada anak didik adalah melalui sastra. Fungsi hakikat sastra adalah menyenangkan dan berguna: dulce et utile(Pradopo, 2007:61). Sastra dengan sifatnya yang menyenangkan dan berguna diharapkan mampu ikut berperan aktif dalam membangun karakter bangsa Indonesia. Melalui bermain, anak memiliki kesempatan untuk membangun dunianya berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial, mengekspresikan dan mengontrol emosinya, serta mengembangkan kecakapan simboliknya.
Pembelajaran sastra di SD adalah Pembelajaran sastra anak. Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Menurut Noor (2011:37) Sastra anak adalah citraan dan atau metafora kehidupan yang disampaikan kepada anak yang melibatkan baik aspek emosi, perasaan, pikiran, saraf sensori, maupun pengalaman moral, dan diekspresikan dalam bentuk-bentuk kebahasaan yang dapat dijangkau dan dipahami oleh pembaca anak. Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas.
Beberapa  bentuk sastra anak diantaranya adalah dongeng. Dalam penelitiannya, McClelland menemukan dongeng dan cerita anak Inggris abad ke-16 mengandung 'virus' yang menyebabkan pembaca atau pendengar terjangkit penyakit The need for Achievement (Kebutuhan Berprestasi) yang kemudian terkenal sebagai n-Ach. Sedangkan cerita dan dongeng Spanyol justru meninabobokan rakyatnya. Hal ini berbeda dengan dongeng di Indonesia. Pro kontra masih saja bergulir seiring menanggapi keberadaan dongeng tokoh si kancil yang sering diberikan kepada anak baik itu di rumah maupun di sekolah. Dengan memperhatikan berbagai unsur karakter yang terkandung di dalam dongeng, kekhawatiran justru terjadi jika dongeng si Kancil masih saja diberikan kepada anak-anak. Ismail Marahaimin, guru besar Fakultas Ilmu Budaya UI, dalam makalahnya yang berjudul "Pembekalan pada Bengkel Penulis Cerita Anak," mengaitkan antara kepopuleran cerita si Kancil di Indonesia. Kancil adalah sosok binatang yang licik. Maka dari itu, pengakajian terhadap karya sastra yang diberikan kepada siswa di Sekolah Dasar masih perlu diperhatikan terutama dalam menanggapi dongeng si Kancil agar menjadi tokoh teladan bagi siswa Sekolah Dasar dalam pembentukan karakter.


ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan  makna yang sama dengan  pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk  pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan   warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga   masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat    atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang  banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena  itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni  pendidikan nilai-nilai luhur   yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka  membina kepribadian generasi muda.
Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter  yang diterbitkan oleh badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2011), telah teridentifikasi 18 nilai-nilai karakter yang bersumber pada agaman, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab.
Jauh sebelum studi anak dilakukan, kenyataan menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama merupakan saat yang kritis bagi perkembangan anak. Dalam hal ini Milton (dalam Soeparwoto, 2004:31) menyatakan bahwa “Masa kanak-kanak meramalkan masa dewasa, sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru”.
Studi klinis sejak bayi hingga dewasa yang dilakukan oleh Erikson (dalam Soeparwoto, 2004:31) menyimpulan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai manusia, tempat dimana kabaikan dan sifat buruk akan berkembang mewujudkan diri, meskipun lambat tetapi pasti”. Crumley, F.E. dkk, Gagne R.M dan Smith, dkk (dalam Soeparwoto, 2004:32) menunjukkan bukti bahwa sejarah anak yang mempunyai kesulitan penyesuaian sejak tahun-tahun prasekolah hingga sekolah menengah atau universitas telah memperlihatkan bahwa banyak di antara mereka sangat buruk penyesuaian dirinya pada masa kecil sehingga tidak pernah dalam suatu kelompok atau mempunyai banyak teman.
Penggunaan dongeng untuk pembentukan karakter bagi anak sudah lama digunakan. Salah satu dongeng yang paling terkenal di kalangan anak-anak adalah “Kancil Nyolong Timun” atau dalam bahasa Indonesia artinya Kancil Mencuri Mentimun. Dalam cerita yang dikisahkan dalam dongeng tersebut menunjukkan karakter Kancil sebagai pencuri yang licik untuk mendapatkan yang dia inginkan. Karakter licik dari tokoh Kancil sangat tertanam kuat dalam diri Kancil. Tidak hanya pada tokoh Kancil, tokoh Pak Tani pun tergambar memiliki karakter yang kuat. Hal ini ditunjukkan ketika Pak Tani mengetahui mentimunnya dicuri oleh Kancil. Tanpa memberi ampun Pak Tani menghukum Kancil dengan memukuli dan mengurung Kancil di dalam keranjang. Tokoh  Kancil lebih banyak memperlihatkan karakter tercela yang ditakutkan dapat dicontoh oleh anak. Hal ini dikarenakan anak tidak dapat langsung menerima nilai yang sebenarnya terkandung di dalam dongeng. Melainkan yang nyata terlihat adalah karakter nakal, pembohong, licik, dan banyak tipu muslihat dari tokoh kancil. Sebagai contoh di dalam dongeng “Si Kancil dan Buaya”, Kancil dengan liciknya membohongi buaya agar bisa menyeberangi sungai. Namun dari sisi lain sebenarnya dapat pula diambil pesan tentang kepandaian Kancil untuk melindungi dirinya dari musuh. Hanya saja, cara yang digunakan Kancil dapat dianggap kurang sesuai karena merugikan pihak lain.
Keberadaan dongeng Kancil yang pada saat ini sering menjadi perdebatan akademisi dunia pendidikan perlu mengalami revitalisasi agar tetap menjadi dongeng yang disukai anak dan mengandung nilai-nilai yang berguna bagi pembangunan karakter mereka. Proses pengubahan karakter tokoh Kancil dapat disesuaikan dengan grand design pendidikan karakter yang akan dibangun pada diri anak.
Khusus bagi anak, dongeng dapat memberikan rangsangan bagi kecerdasan anak, karena melalui kegiatan bermain, bercanda, dan berinteraksi, maka kemampuan berpikir logis dan rasional akan terpacu sehingga membantu percepatan belajar anak (accelerated learning). Dampak positif yang nyata pada anak adalah munculnya perkembangan dan kemampuan emosi (emotional quotion) anak dengan sendirinya (tanpa paksaan) sehingga akan terbentuk sikap kreatif, ramah, mudah bergaul, spontan dalam merespons sekitarnya, dan terbangun empati pada lingkungan dan orang lain yang ada disekitarnya.

SIMPULAN

Dongeng merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki peran besar dalam pembentukan karakter anak. Berbagai karakter yang terdapat dalam dongeng akan mempengaruhi pemikiran anak untuk meneladani tokoh tersebut. Namun beberapa dongeng yang menceritakan kisah si Kancil bagi sebagian pihak merupakan dongeng yang tidak sesuai diberikan kepada anak. Kancil dengan tingkah nakal dan liciknya dapat mempengaruhi perkembangan anak yang belum bisa mencerna isi cerita lebih dalam. Kelicikan Kancil untuk melemahkan musuh-musuhnya dapat dianggap sebagai kepandaian Kancil dalam mengatur strategi. Padahal hal tersebut merupakan karakter tercela yang tidak seharusnya ditiru oleh anak. Maka dari itu pemilihan karya sastra apapun khusunya dongeng bagi anak perlu melalui tahap filtrasi agar tidak semua dongeng diberikan kepada anak. Hal ini bukan berarti dongeng si Kancil mengandung makna negatif. Bagi mereka yang sudah mampu mengapresiasi sastra dengan baik, cerita si Kancil memiliki nilai-nilai positif seperti pandai, kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Namun bagi anak-anak yang belum bisa mengapresiasi sastra dengan baik, sikap si Kancil dapat dianggap sebagai tokoh panutan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan ketika mereka dihadapkan pada masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Harini, Sri dan Aba Firdaus. 2003. Mendidik Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Antoro, Billy. 2011. Kegiatan Sastra Dukung Pendidikan Karakter. http://dikdas.kemdiknas.go.id/content/berita/utama/kegiatan-sas-2. diunduh pada tanggal 29 Juni 2012 pukul 17:35

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah dan Buku Ajar
Dosen Pengampu Bapak Sukarir Nuryanto

Saturday 1 September 2012

PGSD FIP Unnes adalah Anugerah

PGSD, Mungkin sebagian orang belum memahami apa itu PGSD?
PGSD merupakan singkatan dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sesuai singkatannya  jurusan ini merupakan tempat bagi seseorang untuk belajar menjadi guru Sekolah Dasar. PGSD juga merupakan salah satu jurusan unggulan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Semarang. Pada dasarnya PGSD dikatakan unggulan karena setiap tahunnya jumlah pendaftar PGSD selalu berada pada urutan teratas dari segi kuantitas.
Berbagai keunikan akan di dapatkan ketika seseorang memasuki PGSD. Bisa dikatakan lebih dari unik, banyak orang yang shock dan terkesima ketika mereka mengetahui bahwa kampus PGSD UNNES ternyata terpisah dari kampus pusat yang ada di Semarang. Kampus PGSD FIP UNNES terpisah ke dalam dua bagian, di Semarang dan Tegal. Kampus PGSD UNNES Semarang beralamatkan di Jalan Beringin Raya No.15 Wonosari, Ngaliyan. Sedangkan kampus PGSD UNNES Tegal beralamat di jalan Kol.Sugiono 17 Tegal. Alhamdulillah, sejak 2 tahun yang lalu Allah memberikan kesempatan bagi saya untuk belajar di kampus PGSD UPP Semarang.
Jujur saja, awalnya kaget ketika pertama kali melihat keadaan kampus yang jauh berbeda dengan keadaan kampus pusat yang ada di Sekaran. Tapi setelah beberapa lama berada disana. Hanya perasaan nyaman dan kenikmatan yang dirasakan. Terkadang perasaan iri ingin memiliki kampus seperti di Sekaran memang dirasakan. Tapi, setelah saya pikir-pikir. Kampus yang sekarang memang sesuai bagi calon guru sekolah dasar. Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan kampus PGSD. Tidak hanya antar mahasiswa. Namun antara lembaga kemahasiswaan HIMA, KSR PMI, PRAMUKA, dan ROHIS FIRDAUS semuanya menyatu dengan satu tujuan untuk memajukan PGSD tercinta. Alhamdulillah tahun ini PGSD sudah mendapatkan akreditasi B oleh BAN PT.
Dapat dikatakan mahasiswa PGSD adalah mahasiswa multitalent. Mengapa saya dapat berkata demikian? Mahasiswa PGSD tidak hanya mempelajari materi Matematika, IPA, IPS, Bahasa, PKn, dan Agama saja. Namun berbagai ketrampilan juga wajib dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Diantaranya adalah Penjaskes, Seni Drama Tari, Seni Musik, Seni Rupa, dan KTK. Saya yakin hanya jurusan PGSD yang dapat merasakan berbagai ketrampilan ini dalam satu jurusan saja.
PGSD merupakan anugerah. Karena disinilah saya bisa bertemu dengan dosen-dosen yang dengan sabar membimbing saya dalam mengikuti perkuliahan. Kutemukan juga sahabat sejati, kakak-kakak yang kucinta, dan rekan-rekan organisasi yang memberiku banyak pengalaman yang belum pernah kutemukan sebelumnya. Sempat terpikir dengan kondisi kampus yang terpisah seperti ini saya tidak bisa mengembangkan hobi untuk menulis. Tapi saya salah besar. Justru disini jalan untuk belajar menulis terus terasah dalam berbagai kompetisi yang diselenggarakan baik dari lembaga universitas maupun lembaga luar universitas. Subhanallah, hari-hariku semakin hidup untuk selalu belajar disini.

Monday 30 July 2012

PPL-SDN Karangayu 02 (Mendidik dengan Hati)

Pertempuran di medan yang sebenarnya pun dimulai. PPL akan menjadi aktivitas kami untuk tiga bulan ke depan. Alhamdulillah, pada tahun ini kami dan tim mendapat amanah untuk melaksanakan PPL di SDN Karangayu 02. Sekolah ini berlokasi di daerah Semarang Barat. Tepatnya di dekat PRPP Semarang. Mendapat sekolah yang berlokasi di tengah kota merupakan tantangan yang harus kami taklukan. Sebagian besar dari kami yang bertugas disini memang berasal dari daerah. Namun, menjadi seorang guru harus selalu siap untuk ditempatkan dimana saja. Di kota maupun di desa, tentunya sama-sama memiliki tantangan dengan porsi yang sama namun kondisi yang berbeda.
Pertemuan pertama dengan pihak sekolah dilaksanakan hari Senin, 30 Juli 2012. Bapak Busroni sebagai kepala sekolah memimpin pertemuan antara kami (mahasiswa PPL) dengan keluarga besar SDN Karangayu 02. Cukup fantastis dan sempat membuat kami kaget. Meskipun kami datang tanpa didampingi koordinator dosen pembimbing, namun pihak sekolah menerima kami dengan sangat baik. Setelah kami memperkenalkan diri satu persatu, Bapak Busroni pun memperkenalkan guru kelas IA sampai VIC dengan gaya bicara khas beliau. Beliau pun selalu menyebut kata "guru berbobot" dan "guru kurang berbobot". "Bobot" yang dimaksud bukan berarti "kualitas", melainkan yang dimaksud adalah "berat badan" dari guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Pertemuan pun berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Kurang lebih pukul setengah 2 pertemuan di akhiri dan kami pun kembali menuju kos masing-masing.
Empat kompetensi menjadi bagian yang tidak boleh terpisahkan dari hari-hari kami ke depan. Kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial. Bersama kurang lebih 28 guru di SDN Karangayu 02, kami akan berusaha untuk belajar dan mengambil pengalaman sebanyak mungkin. Semoga sekitar 600 siswa di SDN Karangayu 02 bisa menjadi mutiara-mutiara yang bersinar di antara kami sebagai calon pendidik berbasis konservasi.
Tim PPL SDN Karangayu 02 Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang tahun 2012:
1. Bayu Iskandar
2. Dian Marta Wijayanti
3. Fasih Dwi Yuani
4. Lina Daniati
5. Yoan Cahya Agustin
6. Ning Triyani
7. Widya Nurmala Sari
8. Eko Purwanto
9. Saiful Umam
10. M.Renal Dian Nafik

Hari ini Penerjunan PPL Unnes

Akhirnya tanggal yang dinanti-nanti pun tiba. Yupz, penerjunan Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa prodi kependidikan Universitas Negeri Semarang. Kurang lebih pukul 07.00 upacara dimulai di depan lapangan rektorat Unnes. 
Menggarisbawahi pesan dari Bapak Masrukhi (PR III Unnes), "nanti di lokasi PPL khususnya yang perempuan jangan manja, kemaki, kemayu, cari perhatian, atau hal-hal lain yang dapat memberikan citra negatif bagi Universitas Negeri Semarang"
Pesan tersebutlah yang nantinya harus dipegang mahasiswa selama bertugas di lokasi masing-masing.
Mengingat-ingat kembali beberapa pesan yang disampaikan oleh Ketua Jurusan PGSD (Ibu Hartati), menjaga sikap di lokasi PPL adalah suatu kewajiban. Bahkan di lokasi PPL ini lah keterampilan kita sebagai calon guru dipraktikkan. 

Tuesday 24 July 2012

Ayo Hargai Tulisan Orang Lain .... (Opini)

Salah satu hal yang paling dibenci penulis adalah ketika tulisannya diplagiat oleh orang lain. Artikel ini ditulis ketika mengetahui artikel seorang sahabat di dalam blognya di copy paste oleh pemilik blog lain tanpa mencantumkan sumber/referensi yang jelas bahwa tulisan tersebut adalah karya sahabat saya.
Menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi ketika menulis sudah dianggap sebagai kebutuhan. Seseorang yang telah terbiasa menulis akan merasa ada yang kurang dari dirinya jika dalam waktu yang cukup lama tidak menerjemahkan gagasan-gagasannya di dalam sebuah tulisan. 
Salah satu tempat penyaluran tulisan lepas adalah melalui blog. Sama seperti yang saya lakukan ini. Blogger memberi kesempatan bagi setiap penggunanya untuk memposting tulisan-tulisan secara bebas dan gratis. Namun sayangnya, penyalahgunaan hak cipta sering kali dilakukan. Kegiatan copy paste tanpa izin seakan menjadi hal yang halal dan biasa untuk dilakukan. Bahkan, tidak jarang mengalihkan hak kepemilikan. Padahal jika kita pikir-pikir. Seorang penulis yang mencantumkan sumber referensi di dalam tulisannya itu bukanlah seseorang yang bodoh atau tidak kreatif. Justru seseorang yang mencantumkan sumber referensi menunjukkan bahwa dia adalah penulis sejati yang menghargai tulisan dari penulis lain. Maka dari itu, yuk hargai tulisan orang lain atau suatu saat engkau juga akan merasakan betapa sakitnya hati jika tulisanmu di plagiat oleh orang lain.

Friday 20 July 2012

Kartu Wasis (PI FIP Unnes 2012)

Budaya adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Bahkan budaya merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia. Budaya ada karena manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru yang mampu tidak hanya sebagai hiburan namun juga sebagai wadah beraspirasi.
Salah satu budaya yang berkembang di Jawa Tengah adalah wayang. Cerita yang ditampilkan dalam wayang biasanya mengambil dari kisah Mahabharata mapun Ramayana. Banyak pihak yang mengumpakan wayang sebagai miniatur dari manusia sedangkan dhalang adalah Tuhannya. Perbedaan karakter yang ada dalam diri tokoh wayang sama halnya dengan perbedaan karakter manusia di dunia ini. Ada yang protagonis, ada pula yang antoginis. Semua itu mencerminkan bahwa di dunia ini tidak ada yang sama.
Program tahunan Penelitian Institusional Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang tahun 2012 memberi kesempatan kepada kami untuk mengangkat wayang sebagai salah satu media pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar. Dian Marta Wijayanti (PGSD/2009), Putri Utami (PGSD/2010) dan Nopi Susanti (2010) dengan ini mengambil judul "Penggunaan Kartu Wasis (Wayang Siswa) untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa di Sekolah Dasar". Bersama kartu wasis kami mencoba untuk meneliti pengembangan media pembelajaran Bahasa Jawa yang sesuai untuk diberikan pada siswa Sekolah Dasar. Kondisi siswa Sekolah Dasar saat ini yang banyak merasa kesulitan untuk berbicara Bahasa Jawa yang santun membutuhkan bantuan sebagai kerangka agar mereka dimudahkan dalam menyusun kalimat. Pada kartu wasis ini, kami telah menuliskan nama, gambar, serta karakter masing-masing tokoh wayang yang dapat dikembangkan sebagai kata kunci dalam bercerita dengan menggunakan Bahasa Jawa. Jadi, kartu wasis ini menyimpan dua point penting. Point yang pertama adalah siswa akan mengenal tokoh-tokoh kearifan lokal dalam bentuk kartu wayang serta mereka dapat terbantu dalam meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Jawa. Juni sampai dengan November 2012 menjadi waktu bagi kami untuk melakukan penelitian pengembangan ini. Berikut ini adalah salah satu contoh design Kartu Wasis:
Semoga menginspirasi. Mari mendidik dengan kearifan lokal. 
Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami nantikan.










Yudisium Semester 6

Yudisium merupakan hari yang sangat dinanti-nantikan mahasiswa(yang niat kuliah). 20 Juli 2012 pukul 00.01 menjadi detik yang spesial bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Pada hari tersebut mereka akan berlomba-lomba login akun www.akademik.unnes.ac.id. Setelah berhasil login, kursor pun segera di arahkan ke menu mahasiswa sehingga link "Lihat Hasil Studi" pun muncul.
Dag dig dug tidak karuan akan memenuhi hati mahasiswa yang sudah penasaran ingin segera tau hasil studi di semester genap ini. Tapi tidak semudah itu. Sebelum dapat melihat hasil studi, mahasiswa diwajibkan mengisi penilaian untuk dosen pengampu. Sedikit demi sedikit kolom nilai mulai terlihat. Pada saat itulah ekspresi setiap mahasiswa berubah dengan seketika. Ada yang tertawa girang, ada yang cukup tersenyum simpul, ada juga yang langsung memejamkan mata karena kecewa. Bahkan tidak jarang kata-kata negatif mencela pihak-pihak tertentu keluar karena tidak puas dengan nilai yang diberikan.
Alhamdulillah, semester enam ini "sesuatu"

Wednesday 27 June 2012

Jika terbatas, Bagaimana? (dilema pembelajaran berbasis komputer)

Komputer sudah tidak barang yang asing lagi bagi sebagian orang meskipun masih ada beberapa yang menganggap komputer sebagai barang mewah. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran pun sudah bukan menjadi hal baru. Sudah banyak sekolah yang menggunakan komputer sebagai alat bantu maupun media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hingga sampai sekarang sering kita kenal sebagai "pembelajaran berbasis komputer". Dengan berbagai aplikasi yang dimiliki oleh komputer, guru dapat berinovasi untuk mendesain pembelajaran dengan lebih menyenangkan. Namun pada kenyataannya benarkah pembelajaran dengan menggunakan komputer efektif bagi perkembangan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotorik atau malah hanya sebatas untuk menarik perhatian siswa saja?
Coba kita tengok satu persatu.
a. Jika pembelajaran menggunakan slide presentasi
Penggunaan slide presentasi dalam pembelajaran tentunya akan menarik perhatian siswa. Apalagi jika slide yang dipergunakan dapat bergerak aktif dengan kecanggihannya. Siswa akan fokus ke arah slide yang ditampilkan oleh guru. Namun tanpa disadari sebenarnya jika slide tidak dibarengi dengan motorik siswa, hal ini menunjukkan bahwa siswa akan pasif karena hanya mempergunakan motoriknya untuk melihat tayangan slide saja. Apabila slide juga tidak diimbangi dengan model pembelajaran inovatif, hal itu juga dapat mempengaruhi tingkat emosional siswa seperti kurangnya kerjasama terhadap teman, individualis dan kurang mandiri.
b. Jika pembelajaran memanfaatkan fasilitas internet
Kemajuan perkembangan teknologi secara tidak langsung memaksa pembelajaran untuk mulai mengenal dan menggunakan internet. Namun sayangnya, jangankan untuk menggunakan internet. Masih banyak sekolah di perbatasan yang belum mengenal komputer. Komputer masih menjadi barang mewah baik bagi siswa maupun gurunya. Tidak jarang pula yang masih takut menggunakan komputer. Banyak guru yang belum mencoba belajar komputer karena  takut rusak maupun alasan lainnya. Sebelum membicarakan ketercapaian tujuan, masih banyak yang perlu di bahas tentang penggunaan komputer dalam pembelajaran.

Wednesday 6 June 2012

Penganugerahan Mahasiswa Berprestasi Unnes 2012

23 Mei 2012 menjadi hari yang istimewa bagi 16 mahasiswa dari delapan fakultas yang ada di Universitas Negeri Semarang. Penganugerahan Mahasiswa Berprestasi Tahun 2012 Universitas Negeri Semarang dengan tema "Bersama Unnes Konservasi Mewujudkan Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter" menjadi puncak kegiatan pemilihan Mahasiswa Berprestasi(Mapres) yang telah dimulai sejak April baik dari tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas. Nama-nama mahasiswa tersebut adalah dari FIP Dian Marta Wijayanti (PGSD), Muhamad Taufik Hidayat (PGSD); FBS Diana Purwaningrum, Jamat Jamil (Pendidikan Bahasa Inggris); FIS Nur Isnaini (Geografi), Arif Kkristiyono (Hkn); FMIPA Achmad Fauzan (Matematika), Dewangga Oky Bagus A (Kimia); FT Fajar Romadon (Pendidikan Teknik Mesin), Diyah Mustika Purwita (TJP); FIK Arief Abdul Malik (PJKR), Nur Isna Mayangsari (IKM); FE Saringatun Mudrikah dan Via Amalia (Pendidikan Ekonomi); dan dari FH Aura Patria Dilaga dan Abdul Kholiq jurusan Ilmu Hukum.
Perasaan finalis menjadi tidak karuan ketika Bapak Tommy Yuniawan mulai membuka stopmap yang berisi hasil penilaian tim juri Pemilihan Mapres. Pengumuman dimulai dengan memanggil enam nilai tertinggi. Baru kemudian dimulai dari juara harapan III sampai juara I Bapak Tommy membacakan kejuaraan Mahasiswa Berprestasi Unnes 2012.
Penetapan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Negeri Semarang
Juara 1 Diana Purwaningrum (FBS/ Pendidikan Bahasa Inggris)
Juara 2 Dewangga Oky Bagus A. (FMIPA/ Kimia)
Juara 3 Jamat Jamil (FBS/ Pendidikan Bahasa Asing)
Juara Harapan 1 Achmad Fauzan (FMIPA/ Pendidikan Matematika)
Juara Harapan 2 Arif Kristiyono (FIS/ Hukum dan Kewarganegaraan)
Juara Harapan 3 Dian Marta Wijayanti (FIP/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

(Alhamdulillah ^_^)

Monday 7 May 2012

NGURI-NGURI PERPUSTAKAAN PATABA


Soesilo Toer. Namanya tidak asing lagi untuk didengar. Kata Toer yang melekat di akhir nama Soesilo merupakan tanda bahwa beliau adalah putra dari Mastoer. Kepala Institut  Budi Oetomo (IBO) Blora pada masanya. Soesilo Toer adalah adik dari penulis kondang asal Blora, Pramoedya Ananta Toer. Dalam usianya yang mencapai 71 tahun, parasnya masih terlihat segar. Senyumnya sangat menawan. Penampilannya yang rapi menandakan bahwa beliau adalah sosok yang penuh wibawa. Rambutnya memang sudah memutih. Tapi semua itu tidak mengurungkan niat beliau untuk mengangkat nama perpustakaan PATABA. 

PATABA merupakan akronim dari Pramoedya Ananta Toer Anak Blora. Perpustakaan ini didirikan oleh tiga bersaudara, Pak Pram, Pak Soes, dan Pak Koesalah. Namun karena Pak Pram lebih dahulu menghadap ke Sang Pencipta, maka tinggal Pak Soes dan Pak Koesalahlah yang meneruskan. Awalnya, perpustakaan PATABA hanya dimaksudkan sebagai perpustakaan desa di Jetis, Blora. Namun karena adanya nama Pram yang melekat. Masyarakat dari luar kota pun berbondong-bondong mencari perpustakaan yang terletak di Jalan Sumbawa No 40, Jetis Blora. Sebagian besar dari mereka penasaran dengan perpustakaan yang disebut-sebut sebagai perpustakaan unik. Namun mengandung nilai pengetahuan yang sangat bermakna.
Pak Soes, nama panggilan akrab dari Soesilo Toer menjadikan PATABA sebagai perpustakaan yang menampung karya-karya dari Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Toer dan karya-karya penulis lainnya. Banyak koleksi buku di perpustakaan PATABA. Jika kita berkunjung di perpustakaan PATABA. Buku yang akan kita temukan tidak hanya berbahasa Indonesia. Namun kita juga akan menemukan buku-buku berbahasa Inggris, Jerman, Rusia, Belanda dan buku asing lainnya. Hal ini mengingat Pak Soes pernah menghabiskan pendidikannya di luar negeri. Soesilo Toer menyelesaikan pendidikan di Institut Plekhanov pada tahun 1971 dengan gelar DR.PhD.
Perpustakaan PATABA yang terletak di ujung Jalan Sumbawa No 40 Blora mencerminkan nilai kesederhanaan yang cukup tinggi. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa rumah di ujung jalan itu adalah sebuah bangunan perpustakaan bersejarah. Bahkan beberapa anak kecil mengira rumah itu adalah rumah hantu. Hal ini dikarenakan bangunan seluas 300 meter di atas tanah seluas 3.315 meter lebih sering terlihat sepi seperti tidak berpenghuni. Maklum saja, yang tinggal di rumah tersebut hanya Pak Soes dan istri.
Bangunan ini memang sengaja dibuat seperti rumah biasa. Namun di dalamnya akan ditemukan manajerial perpustakaan yang lain dari biasa. Berbagai keunikan akan ditemukan di perpustakaan PATABA. Pertama, pengunjung akan dibebaskan memilih buku yang disukai tanpa adanya katalog. Kedua, perpustakaan PATABA sebagai saksi hidup Pram dulu dianggap memiliki kesakrakalan tersendiri. Oleh Pak Soes, pengunjung dari luar kota diberi kesempatan untuk menginap di rumah tersebut. Hal ini dimaksudkan agar para pengunjung yang jauh-jauh datang di perpustakaan PATABA bisa mendapatkan pencerahan atas ide-ide baru. Ketiga, para pengunjung juga akan mendapat makanan dan minuman gratis. Pak Soes telah menyiapkan air minum di perpustakaan. Jika sewaktu-waktu pengunjung haus, mereka dapat langsung mengambilnya. Pak Soes juga tidak segan-segan mengajak pengunjung untuk makan bersama keluarga ketika waktu makan tiba.
Dalam rangka HUT ke 133 Klenteng Hok Tik Bio Blora. Tempat ibadah ini menyelenggarakan kirab 52 dewa dari 41 kota mengelilingi kota Blora pada tanggal 17 Oktober 2010 kemarin. Suasana tampak begitu ramai di sepanjang Jalan Pemuda. Banyak stand-stand bergaya China yang berjejer di sepanjang jalan menuju klenteng. Tidak ketinggalan perpustakaan PATABA. Bapak Soesilo Toer juga ikut berkontribusi dalam kegiatan besar ini. Bersama karya-karyanya, Pak Soes membuka stand yang letaknya tepat di depan pintu masuk klenteng Hok Tik Bio. Beberapa buku telah Pak Soes tulis dan siapkan di standnya. Beberapa buku yang ditulis antara lain Pram Dalam Sastra&Fakta, Di Antara Pena, Perempuan dan Keberanian, Legenda gunung Kemukus, Putri Sendang Wungu, Pram dan Seks, serta Pram dan Seks 2
Niat Pak Soes untuk nguri-nguri (melestarikan) perpustakaan PATABA sangat besar. Beliau ingin mempertahankan perpustakaan yang telah dibangun bersama saudara-saudaranya. Apalagi mengingat nama Pram yang sangat besar, tentunya banyak orang yang bersimpati untuk mengangkat nama besar perpustakaan PATABA. Buktinya pengunjung yang datang di perpustakaan PATABA tidak hanya dari kota Blora. Melainkan ada juga dari Malang, Semarang, Jogja, Bandung, Palembang, Pati, dan Kalimantan. Buku yang di koleksi oleh perpustakaan ini pun sudah mencapai 3000 lebih buku. Ketika ditanya dalam acara ulang tahuan klenteng Hok Tik Bio, Pak Soes sempat mengatakan “Saya ingin mencari seseorang yang bisa mengelola perpustakaan ini. Namun saya belum menemukan orang yang tepat”.
Pramoedya Ananta Toer telah banyak mengenalkan Blora melalui karya-karyanya. Namun belum ada prasasti dalam bentuk apapun untuk mengenang  jasa tokoh yang dihormati dunia internasional tersebut. Harapan besar Pak Soes terhadap khususnya anak muda Blora sangat besar. Namun beliau juga tidak menutup tangan jika ada pemuda dari luar kota Blora yang mau ikut berkontribusi memajukan perpustakaan PATABA. Perpustakaan PATABA terbuka bagi siapapun. Pak Soes menunggu kedatangan lahirnya Pram Pram selanjutnya.



Sunday 29 April 2012

Mahasiswa Berprestasi FIP Unnes 2012

Alhamdulillah,
Menjelang adzan maghrib juri pemilihan mahasiswa berprestasi FIP Unnes 2012 mengumumkan hasil yang telah dinanti-nantikan oleh ke-14 peserta. Penilaian mahasiswa berprestasi merupakan kesatuan proses kompleks meliputi:
1. IPK
2. Kegiatan ko dan ekstrakurikuler
3. Karya ilmiah
4. Bahasa Inggris
5. Kepribadian
Ibu Nuzulia sebagai perwakilan tim juri membacakan hasil pengumuman yang dimulai dari juara ketiga. LUAR BIASA! Ketiga juara mahasiswa berprestasi FIP Unnes 2012 diraih oleh jurusan PGSD
Juara 1: Muhamad Taufik Hidayat (PGSD UPP Tegal)
Juara 2: Dian Marta Wijayanti (PGSD UPP Ngaliyan)
Juara 3: Galih Suci Pratama (PGSD UPP Ngaliyan)
Berdasarkan keputusan di awal, juara 1 dan 2 akan mewakili Fakultas Ilmu Pendidikan menuju seleksi Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Semarang yang Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 10 dan 14 Mei 2012.
Bismillahirrohmanirrohiiim, semoga FIP sukses di pemilihan Mahasiswa Berprestasi Unnes 2012.
Amiiiiin
27 April 2012.

Thursday 26 April 2012

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi FIP Unnes

Hari ini, Jum'at 27 April 2012 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang mengadakan pemilihan mahasiswa berprestasi. Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dibuka langsung oleh Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak Sutaryono. Pada tahun ini, tema yang dipilih adalah "Mahasiswa Cerdas dan Berkarakter". Hal ini sesuai dengan tema karya tulis yang dibuat oleh peserta pemilihan mahasiswa berprestasi. Pemilihan Mapres FIP Unnes 2012 diikuti oleh 14 peserta yang berasal dari jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, Psikologi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, and Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Presentasi dilaksanakan selama 25 menit dengan rincian 15 menit pemaparan  materi dan 10 menit tanya jawab dengan dewan juri. Paper disajikan dalam bahasa Inggris begitupun dengan tanya jawab yang dilakukan bersama dewan juri. Berdasarkan berita susunan acara yang diberikan oleh panitia pemilihan mahasiswa berprestasi FIP Unnes 2012, kegiatan akan selesai pada pukul 18.00.
Okey, lets we wait who will be the winner.
I hope I can be the winner and make my mother and my father happy. Amin

Monday 9 April 2012

My Inspirator

Bapak, siang ini aku sangat rindu dengan bapak. Rindu dengan tantangan-tantangan yang sering bapak berikan kepadaku. Rindu dengan cara berpikir bapak yang terkadang aku juga tidak faham akan dibawa lari kemana. 
Teringat waktu masih kecil, bapak sangat suka melihatku mengenakan gaun besar yang ada bunga-bunganya. Bapak bilang aku cantik. hehehe ... 
Senang sekali ketika bapak mengajakku berfoto-foto ria. Aku pun selalu tertawa lepas ketika perlakuan-perlakuan manja itu bapak berikan kepadaku.
Bapak, taukah bapak siapa motivatorku sekarang?
YUpz, Bapak adalah motivator terhebatku.
Bapak, kini aku telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Bukan gadis yang suka bapak ikat rambutnyai kanan dan kiri seperti dulu lagi. Tapi Dian yang ingin megejar cita-cita. Begitu banyak harapan yang ingin aku wujudkan bapak. Meski ku tau ini tak mudah. Namun, ku berpikir suatu kebodohan jika aku menyerah begitu saja.
Jika aku teringat bagaimana cara bapak menyayangi kami dengan keterbatasan yang bapak miliki. Aku merasa malu ... Kalau bapak bisa, kenapa aku tidak? AKU PASTI BISA. Insya Allah
Ingatkah bapak ketika kita berempat menjadi tukang bangunan? Membangun istana kita dengan kasih sayang kita berempat. Bersumber rezeki yang bapak peroleh dari kompetisi pada waktu itu, bapak mengajarkan kami menjadi orang-orang yang kuat dan menikmati hidup. Adik yang mendekatkan batu bata ke bapak. Ibu dan aku yang membuat adukan material, dan bapak yang memasang batu bata. Semua itu kita lakukan bersama-sama untuk mengubah lantai tanah kita menjadi batu bata Pak. Jika mengingat cerita itu, semangat yang hilang pun menjadi datang kembali.
Jika bapak merasa beberapa kata yang terucap itu adalah nasehat bapak untukku. Maka aku kan menyimpannya sebagai sebuh tantangan yang harus bisa ku taklukkan. Semua ini tak kan terasa berat ketika setiap hari bapak masih menyapaku entah melalui telfon atau sms. "Wis maem nduk?", "nembe opo?", "kapan mulih?".
Kata-kata ini begitu dekat dengan hari-hariku.
Bapak, doakan aku.
Semoga suatu saat aku bisa mengharumkan nama bapak, sebagaimana kehadiran bapak yang mengharumkan hari-hariku. Tetaplah tersenyum bapak ...
Senyum bapak adalah kekuatanku.
Semoga Dian Marta Wijayanti bisa JAYA seperti makna yang bapak siratkan dalam namaku ini Dian (cahaya), Marta (Sumardjan+Suwitaningrum), Wijayanti (wanita yang berhasil).
AMIN

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More