This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday 26 October 2011

Ada anak minta diboncengin? (Baca ini dulu ya ...)

Seperti biasanya, sepulang ngelesi selalu aku gunakan untuk berjalan menikmati udara sore yang cukup segar. Jaraknya tidak dekat tapi tidak cukup jauh pula. Cukuplah waktu 20 menit untuk bisa sampai ke kos lagi.
Sore ini kembali kutemui kejadian yang sebelumnya sudah pernah ku lihat. Dua anak kecil dengan pakaian seadanya terlihat baru saja diturunkan dari motor. Tepat mereka diturunkan dimana aku berada pada saat itu. Dalam hati aku berkata "Kejadian sore ini semakin memperkuatku atas kesimpulan itu". Ku sempatkan sore itu berhenti sejenak untuk mengamati apa yang akan terjadi setelah mereka turun dari motor. Astaghfirullohaladziiim, mereka berdua marah hebat kepada orang yang memboncengkannya tadi. Sampai-sampai mereka berlari untuk mengejar orang itu. Beberapa kata yang tertangkap oleh telingaku. Mereka terdengar marah karena tidak diberi uang. Aku masih terdiam melihat semua itu. Setelah mereka berlari tak terlihat lagi barulah ku lanjutkan perjalananku. Lagi-lagi jantung ini harus dibuat kaget. Terlihat mereka berdua sudah membonceng seorang gadis SMA menuju arah yang berlawanan. Sekarang sudah jelas jawaban dari pertanyaanku beberapa minggu yang lalu. Tepat juga jika dihubungkan dengan pernyataan teman-teman yang sudah mengalami kejadian yang sama. Ternyata mereka adalah anak-anak panti X yang sedang berusaha mendapatkan uang. Tidak dapat dipungkiri, anak-anak seusia mereka masih sangat memerlukan kasih sayang orang tua. Meskipun pengelola panti telah memberikan kasih sayang, sebagai seorang anak pasti mereka menginginkan hal yang lebih dari itu. Mereka tidak mendapatkan belaian mesra dari seorang ibu. Mereka tidak melihat sosok kuat dari seorang bapak. Mereka juga tidak merasakan kehangatan keluarga normal.

Monday 17 October 2011

AIR MATA DI BALIK TOGA


Sehari sebelum jubah hitam menghiasai hari-hari bahagia
Keramaian itu seakan tlah terasa
Senyum pemakainya
Status pemilik akunnya
Cerita di balik kenangan
Semua membaur menjadi satu layaknya jutaan ikan yang meramaikan dasar samudra

Esok kan menjadi hari bahagia
Selasa, 18 Oktober 2011
Dimana-mana kan terlihat ribuan lelaki tampan berjas dan berdasi hitam
Disudut-sudut kan terbanjiri nona-nona cantik berkebaya warna-warni
Dan semua itu tak terlepas dari toga hitam penyempurnanya
Indahnya ketika beribu mata saling menatap penuh kebahagiaan berhias air mata
Air mata kebanggaan
Air mata kebebasan
Air mata persembahan bagi keduanya
Orangtua tercinta

Bunyi klik kamera dan sorot lampu ke segala arah
Seakan dengan bangga ia berkata
"Lihatlah aku ... Aku sudah sarjana"
Mengabadikan kenangan dalam selembar foto pun masih terasa hambar
Hingga bunyi klik kamera begitu mengalir tak henti bersuka ria

Selamat kakak-kakak tercinta
Bolehlah disini adik sedikit menyapa
Andai boleh mengukir cerita
Izinkan aku sampaikan "Air mata di Balik Toga"
Disini
Terduduk terselimuti hampa
Aku hanya mampu berdoa
Malam ini
Malamku
"Air mata di Balik Toga"

Saturday 15 October 2011

Dr. Ni Luh Putu Sudiani bersama Pusat Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus

            Mensyukuri nikmat adalah hal yang mudah namun sering terlupakan. Ada kalanya manusia hanya ingat kepada Tuhannya ketika susah. Namun seakan lupa terhadap kewajibannya untuk bersyukur ketika kebahagiaan tertuju padanya.

            Rabu, 12 Oktober 2011 adalah hari yang istimewa ketika beberapa mahasiswa PGSD FIP UNNES mendapat kesempatan luar biasa untuk mengunjungi Pusat Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus (PTABK) yang terletak di Jalan Mataram No. 3 Denpasar. Sekolah yang dikoordinatori oleh Dr. Ni Luh Putu Sudiani ini baru saja berdiri tahun 2010 kemarin. Namun luar biasanya, jumlah siswa yang pada saat ini bergabung bersama PTABK Kota Denpasar sudah sejumlah 62 anak. Jenis ABK yang dilayani oleh PTABK antara lain ASD, GPPH(gangguan konsentrasi), deley speech, lambat belajar, DS, tuna daksa, dan CP. Siswa PTABK tidak hanya berasal dari berbagai tipe golongan sosial ekonomi keluarga. Setiap bulannya siswa akan mendapatkan program kegiatan yang sudah direncakan. Minggu pertama untuk SBK, minggu kedua cooking class, minggu ketiga konsultasi/ pemeriksaan dokter, dan minggu keempat adalah outing/berenang. 
            Dr. Ni Luh Putu Sudiani mengungkapkan bahwa beliau menerapkan brain domain dan brain gym dalam pembelajarannya. Penerapan brain domain didasari asumsi bahwa anak-anak berkebutuhan khusus tidak mengalami fase-fase selayaknya anak normal sehingga dianggap ada beberapa sel syaraf yang tidak terbentuk. Maka dari itu dalam setiap harinya guru (biasa dipanggil bunda di area PTABK) menyempatkan waktu untuk memberi kesempatan anak merayap dan merangkak agar sel syarafnya dapat terbentuk. Selain brain domain, guru juga menerapkan brain gym bagi siswanya. Brain gym bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Jadi komunitas yang sudah terbentuk di dalam lingkungan sekolah dimanfaatkan sebaik mungkin oleh guru untuk meningkatkan interaksi antar siswa. Setiap siswa juga diberi terapi perilaku agar siswa belajar menjaga kesopanan. Misal mengucapkan salam dan tidak mengangkat rok bagi siswa perempuan.
Berikut ini adalah foto-foto yang kami ambil ketika berada di kelas PTABK
                                                    Namanya Ayu, gadis cantik yang sangat suka di foto

                                          Lima siswa ditemani oleh 2 bunda yang dengan sabar membimbing 

                                          Senam bersama

Saturday 8 October 2011

Sekolahku

Jika buku adalah sumber ilmu. Bagaimana dengan mereka yang hidup jauh dari kota dan tak berteman dengan buku? 
Lagi-lagi jari-jari ini menuliskan fenomena yang terjadi di sekolah perbatasan yang berjarak 60 Km dari pusat kabupaten dan 20 Km dari pusat kecamatan. Jika dibandingkan dengan sekolah yang ada di luar Jawa, mungkin siswa-siswi MTs. Hasyim Asy'Ari tergolong masih beruntung. Mereka masih memiliki gedung sekolah meski berdinding kayu, berlantai tanah, dan beratap genteng.

Namun jika dibandingkan dengan kondisi sekolah yang ada di Jawa Tengah dan sekitarnya. Perkembangan sekolah ini masih sangat perlu dikembangkan. Jika mengacu pada UU No. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Proprenas) yang menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan sumber daya pendidikan yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Menengah. Disebutkan bahwa kegiatan pokok dalam upaya peningkatan kualitas adalah penyediaan penggunaan dan perawatan sarana prasarana pendidikan, termasuk buku dan alat peraga pendidikan, perpustakaan dan laboratorium bagi sekolah negeri dan swasta secara bertahap.
Sampai saat ini, sekolah yang berdiri tahun 2007 itu belum memiliki perpustakaan sebagai fasilitas belajar.   Koleksi yang dimiliki sekolah masih terbatas buku paket pelajaran. Sementara buku-buku referensi dan buku-buku pengetahuan belum dimiliki oleh sekolah ini. Maka dari itu, bantuan dari berbagai pihak sangat dinantikan.

Friday 7 October 2011

My Inspirator


Jika ada pepatah "Dibalik kesuksesan laki-laki ada perempuan yang memberinya semangat. Maka di hari-hariku kan ku ganti menjadi "Dibalik kesuksesan seorang anak ada bapak yang sangat hebat"
Dibalik kegagahannya yang setiap hari menanyakan kabar. Disanalah tersimpan berjuta harapan yang ingin sekali satu demi satu bisa diraih oleh anaknya. Namun, tidak semua orangtua menyampaikan semua itu kepada anaknya. Justru sebagian besar lebih memilih diam. Semua itu tak lain hanya untuk mengurangi beban pikiran sang anak. Namun terkadang keadaan ini disalah artikan oleh sang anak. Terlebih mereka yang hanya ingin menikmati tanpa mau berusaha. Mereka yang hanya ingin semua kebutuhannya terkabul tanpa mau tau bagaimana cara mengabulkan keinginannya tersebut. Dan disini, aku tak ingin my inspirator yang ada disana resah apalagi kecewa. Sedikitpun bapak tak mau diriku kekurangan, maka aku pun tak boleh mengecewakannya.
Bapak, malam ini aku sangat rindu dengan bapak. Rindu dengan tantangan-tantangan yang sering bapak

LKTI PIBT Se-Jawa Tengah DIY (Alhamdulillah ya,... juara 3)


PIBT,
Pekan Ilmiah Biologi Terpadu
Mencoba adalah hal yang ku suka. Apalagi mencoba mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah. Dalam kesempatan ini panitia PIBT memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti LKTI dengan tema "Inovasi Melalui Edukasi Menuju Alam Lestari". Satu kata yang menjadi garis bawah olehku sebelum tulisan ilmiah ini kuselesaikan. EDUKASI
Kata edukasi langsung mengajakku untuk berlari pada pemikiran untuk membahas tentang bagaimana mendidik anak SD untuk menjaga lingkungan melalui kegiatan pembelajaran inovatif yang menyenangkan.

DI BALIK KEPANITIAAN KKL

Yupz, Kuliah Kerja Lapangan
Tak lebih dari sepekan lagi jurusan PGSD FIP UNNES akan mengadakan KKL di Bali.
Tujuh SD dengan 14 dosen pendamping yang nanti akan mendampingi mahasiswa untuk berangkat ke Bali sudah dipilih. Banyak canda, tawa, kelucuan, kegelisahan, dan lain sebagainya mewarnai raut muka kepanitiaan KKL. 

Dimulai dari Bayu Iskandar, mahasiswa PGSD asal Pacitan yang kebetulan menjadi ketua panitia KKL. Pertama kali rapat pembentukan panitia, si Kandar sudah kaget dan tidak bisa membayangkan apa yang nanti akan dirasakan ketika menjadi ketua panitia. Sedangkan aku sendiri di kepanitiaan ini seakan tak lepas dari tugas sebagai sekretaris. Dari 18 jumlah panitia hanya ada empat panitia yang berjenis kelamin perempuan. Entah mengapa, mungkin karena jumlah tenaga laki-laki lebih banyak dibutuhkan dalam kegiatan ini.

Tuesday 4 October 2011

MENANAM POHON BERSAMA SD KANISIUS

Konservasi sudah bukan menjadi istilah aneh bagi mahasiswa Unnes. Namun bagaimana jika konservasi itu didengungkan di tengah anak-anak SD?
Mereka hanya bisa terdiam dan mencatat istilah tersebut di lembar kertas kosong buku yang ada dimejanya. Dengan memekikkan semangat konservasi, kami bertiga (Yubaedi Siron, Dian Marta Wijayanti dan Aan Dwi Alfrianto) mengajak siswa-siswi SD Kanisius Ngaliyan untuk mengucap "Konservasi, Yes We can" di dalam workshop bertajuk konservasi.

STUDENT GARBAGE BOX


STUDENT GARBAGE BOX (SGB)
            Sesungguhnya makna dari SGB tidak serumit nama yang diberikan oleh pemberi gagasan. Menjadi salah satu finalis 5 besar dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah PGSD se-Jawa yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, kami dengan bangga mengusung judul Implementasi Tanggung Jawab dengan "Student Garbage Box(SGB) Pada Siswa Kelas I-III SDN Tambakaji 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. 
              Tim yang terdiri dari

Aku Hujan dan Dia Pelangi

Mata ini tak seindah mata yang kupandang nan jauh disana.
Senyum ini pun tak semanis senyum indah jilbab hitam yang temanimu siang ini.
Lebih kelihatan lagi gerak dan tingkah kaki ini tak seindah gerak gemulai yang sering kau tampilkan untuk pengagummu. 
Masihkah mata ini sanggup membayangkan keindahan pelangi di antara titik2 hujan.
Jika memang harus begitu.
Biarlah dia menjadi pelangi di sore ini.
Pelangi yang penuh warna dan nyaman dipandang. 
Dan aku . . .

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More