This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday 24 December 2011

Sebuah Renungan: "GURU", Akankah hanya sebatas STATUS

"Guru", satu kata singkat yang sangat erat dengan kehidupan kita. Sejak kecil guru sudah bukan menjadi hal yang asing lagi. Bahkan dapat dikatakan setiap hari kita tidak pernah lupa menyebut kata "guru". Tapi apa sesungguhnya makna dari kata "guru"?

Dalam ensiklopedi bebas wikipedia, guru umumnya merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebuah profesi yang luar biasa hebatnya jika hal tersebut benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Namun sebuah renungan tiba-tiba muncul ketika sejenak menyaksikan tayangan tentang seorang "Pengajar Muda" di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Melihat beliau yang begitu luar biasa mengajar anak-anak di daerah perbatasan meski tanpa seragam, tanpa sepatu dan harus berada pada sekolah tanpa dinding yang utuh layaknya sekolah yang ada di sekitar kita. Suasana yang benar-benar berbeda dari sekolah yang pernah saya rasakan dari TK hingga Perguruan Tinggi. Sampai tak gentar bibir ini berucap "Inilah seorang guru. Sebuah pengabdian bukan pekerjaan". Ku balikkan semua itu pada diri ini yang jelas-jelas juga belajar di jurusan keguruan tepatnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sudahkah aku menjadi calon guru yang baik? Guru yang mengerti hakikat dari makna seorang guru yang sebenarnya? Guru yang menyayangi murid-muridnya sepenuh hati? Guru yang siap menerima keadaan dimanapun nanti akan ditempatkan?
Subhanallah .... betapa luar biasanya bisa disebut "Bu Guru atau Pak Guru" jika diri ini bisa benar-benar bisa menjadikan mereka anak didik yang pandai, berbudi pekerti luhur dan dapat menjadi aset kebanggaan bangsa dan agama. Namun melihat pada masa kini banyak sekali orang berlomba-lomba untuk dapat diterima di Perguruan Tinggi yang menyediakan jurusan keguruan dengan alasan "keguruan itu jurusan yang memiliki prospek bagus dan nanti setelah lulus akan mudah mencari pekerjaan. Guru itu kerjanya tidak berat, resikonya kecil dan gajinya banyak apalagi kalau sudah sertifikasi". Kemudian pertanyaan muncul di benak ini sebagai manusia yang berusaha sadar akan hakikat kehidupan "Apa yang sebenarnya kita cari dalam status GURU yang nanti akan kita sandang? Apakah hanya untuk seamplop gaji yang cukup untuk membeli makanan dan menyekolahkan anak di hari esok?"
hah ....
Menghela nafas bermenit-menit pun seakan belum mampu menjawab pertanyaan ini. Ketika harus munafik mungkin jawaban yang akan muncul adalah "Hidup itu butuh uang dan tak mungkin manusia dapat hidup kalau hanya mengandalkan pengabdian. Hidup itu harus realistik. Sebuah ideologi yang lurus tapi tak realistik hanya akan menyiksa diri sendiri".
Namun jika harus kembali pada amanah yang menjadi bekal bagi kita untuk maju dan siap menjadi GURU, apakah kita tidak berdosa jika hanya mengembalikannya pada kenyataan kebutuhan hidup yang tidak mungkin lepas dari UANG?
Terkadang ketakutan ini muncul. "Guru akankah hanya tinggal sebatas status?" Status yang diperebutkan oleh banyak orang dengan beberapa alasan yang tidak sesuai dengan tugas guru. Semoga mereka yang sedang memperebutkan status sebagai seorang GURU dapat benar-benar menjadi GURU yang tidak hanya sebatas STATUS saja. AMIN.

Thursday 15 December 2011

SEMARAK LAUNCHING CLUB TEATER PGSD

15 Desember 2011 menjadi malam yang berbeda ketika mahasiswa PGSD FIP UNNES berkumpul di auditorium untuk menyaksikan launching club teater PGSD. Malam itu tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa PGSD saja namun juga ada beberapa tamu undangan diantaranya PD3 FIP (Drs. Sutaryono, M.Pd), Ketua jurusan PGSD (Dra.Hartati,M.Pd), pendamping kemahasiswaan PGSD (Drs.Sukardi,M.Pd), dosen-dosen (Farid Ahmadi dan Atip Nurharini), Ketua BEM FIP beserta wakilnya (Saifur Rohman dan Nararia Hutama Putra), beserta delegasi masing-masing UKM yang ada di lingkungan kampus PGSD FIP Unnes UPP Ngaliyan.
Kegiatan ini diawali dengan menampilkan tarian gambyong oleh 3 orang penari yang juga merupakan mahasiswa PGSD FIP UNNES. Tarian gemulainya menggambarkan ucapan selamat datang dari tuan rumah kepada para hadirin yang berbahagia pada malam tersebut. Setelah .....

Monday 12 December 2011

WORKSHOP MACROMEDIA FLASH By BEM FIP UNNES 2011

Menjadi bagian dari fungsionaris BEM FIP UNNES 2011 adalah hal yang luar biasa. Di ujung pemerintahan yang tinggal beberapa hari lagi, BEM FIP mengadakan dua kegiatan beruntun yang dilaksanakan di kampus PGSD Ngaliyan dan PGSD Tegal.Kegiatan dengan gender sama "Workshop Macromedia Flash" ini dilaksanakan oleh Departemen Riset dan Teknologi(PGSD Ngaliyan) dan Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia(PGSD Tegal). Dalam kegiatan ini BEM FIP bekerjasama sama dengan masing-masing Hima jurusan dengan tujuan mempererat tali silaturahmi antara BEM dan Hima.

Workshop Macromedia Flash dilaksanakan selama dua hari. Gelombang pertama dilaksanakan di PGSD Ngaliyan pada tanggal 26-27 November 2011. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dengan pembicara Umi Khudzaifah dan M. Faidzin. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan di PGSD Tegal pada tanggal 10-11 Desember 2011 dengan pembicara Denny dan Pandu. Kampus Tegal menerima 66 mahasiswa sebagai peserta workshop. Workshop Macromedia Flash  bertujuan untuk membekali calon guru sekolah dasar agar mampu menciptakan media pembelajaran inovatif yang menarik bagi siswa. Kegiatan ini mengajak peserta untuk mengenal Flash dari program yang paling sederhana sampai ke program yang lebih rumit. Kebanyakan peserta terlihat kesulitan untuk mengikuti pelatihan karena flash memang masih menjadi hal baru. Namun hal tersebut tidak melemahkan semangat peserta untuk belajar. Justru rasa sulit itulah yang membuat peserta semakin ingin tau hal apa saja yang bisa mereka lakukan dengan program macromedia flash ini. Berikut ini adalah foto-foto kegiatan workshop macromedia flash yang dilaksanakan di Ngaliyan dan Tegal.
                                          Gambar 1. Kegiatan workshop di PGSD Ngaliyan

                                          Gambar 2. Kegiatan workshop di PGSD Ngaliyan


                                           Gambar 3. Peserta Workshop di PGSD Ngaliyan

                                          Gambar 4. Suasana Workshop di PGSD Tegal

                                          Gambar 5. Suasana Workshop di PGSD Tegal

                                          Gmabar 6. Suasana Workshop di PGSD Tegal

Thursday 24 November 2011

KAJIAN AWAL, KARAKTERISTIK KARYA TULIS ILMIAH

Salam semangat kawan-kawan semua.
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang "menulis karya ilmiah". Hal ini dilatarbelakangi oleh sering kalinya karya ilmiah menjadi momok yang besar bagi pelajar maupun mahasiswa. Beberapa hal menjadi faktor mengapa karya ilmiah menjadi beban yang terlihat horor:
1. Hal yang baru
    Menulis karya ilmiah memang bukan lagi menjadi sesuatu yang baru. Namun karya ilmiah akan menjadi hal
    baru jika seseorang belum pernah mencobanya. Maka dari itu pembiasaan menulis sejak dini sangat
    diperlukan.
2. Terlalu banyak aturan
    Menulis karya ilmiah memang berbeda jika dibandingkan dengan karya fiksi. Karya ilmiah harus mengikuti
    kaidah-kaidah yang harus diikuti dalam penulisannya. Bahkan tidak hanya penulisan, proses terbentuknya
    tulisan ilmiah pun harus sesuai pada kaidah metode ilmiah yang berlaku.
3. dsb.

Sebenarnya apa sih karya ilmiah itu?
Menurut Brotowijoyo, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

Karakteristik karya ilmiah:
1. Mengacu pada teori
    Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir/ kerangka pemikiran/
    acuan dalam pembahasan masalah.
2. Berdasarkan fakta
    Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.
3. Logis
    Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan
    -alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
    Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa
    faktual dan apa adanya serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
    Baik penulisan/ penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur,
    kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
6. Sahih/ Valid
    Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar-benar menurut aturan ilmiah yang
    berlaku.
7. Jelas
    Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang dan sejelas
    jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keragu-raguan dalam benak pembaca.
8. Bahasanya Baku
    Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku, artinya harus sesuai dengan bahasa yang dijadikan tolak ukur/ standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.

Referensi: http://www.slideshare.net/khairurrijal666/kir-karya-ilmiah-remaja/download

Friday 11 November 2011

WARKOP DKI kan SELALU BERPRESTASI

Awalnya mungkin terdengar lucu dan menggelikan, tapi inilah dia. Dengan bangga saya memperkenalkan WARKOP DKI sebagai salah satu rumah baru dalam hidup saya selain kampus dan kos. Nama lengkapnya adalah Warung Komunikasi Penulis dan Diskusi Karya Ilmiah PGSD FIP UNNES. Berdiri tanggal 28 April tahun 2011, warung ini bertujuan memberikan rumah bagi teman-teman yang memiliki minat dalam bidang penulisan karya ilmiah untuk bersatu membentuk wadah yang solid demi jurusan PGSD tercinta.
Pembukaan WARKOP DKI pada waktu itu dihadiri oleh Ketua Jurusan PGSD (Bapak A.Zainal Abidin), Dosen Pendamping Kemahasiswaan (Bapak Sukardi), beserta Dosen Pembimbing Karya Ilmiah (Bapak Arif Widagdo). Kegiatan ini berlangsung semi formal. Karpet hijau dengan suasana terbuka menjadi saksi berdirinya WARKOP DKI di hari itu.
Dengan motto yang disepakati "WARKOP DKI-SELALU BERPRESTASI" yang pada saat ini dikelola oleh RR dan DMW telah berusaha sebagaimana mungkin untuk bisa meningkatkan kualitas karya ilmiah di jurusan ini.
WARKOP DKI tidak hanya dilakukan di dalam ruangan. Namun sesekali kegiatan outdoor dilakukan untuk menyegarkan pikiran teman-teman WARKOP.

Thursday 10 November 2011

KHARISMA RIZKI PRADANA, Anak Autis Menjadi Pembicara di Seminar Nasional

Subhanallah,
Lagi-lagi Allah memperlihatkan kekuatanNya kepada hamba-hambaNya yang lemah ini. Sabtu, 28 Oktober 2011 tepatnya di Balai Kota Semarang telah berlangsung Seminar Nasional Pendidikan dan Motivasi dengan pembicara Bapak Drs.Ciptono(guru luar biasa) dan Bapak Bambang S.P(penggerak Gen I Be (Generasi Indonesia Berkarakter)). Namun satu dari dua pembicara yang luar biasa ini (Bapak Ciptono) ternyata berhalangan hadir karena harus menjalankan tugas di negara tetangga. Terlihat wajah kekecewaan dari beberapa raut wajah peserta karena mereka kehilangan kesempatan luar biasa untuk bisa bertemu dengan guru luar biasa kebanggaan Jawa Tengah yang telah berhasil membangun Sekolah Luar Biasa dari Garasi hingga raih 9 rekor MURI. Kekecewaan itu tidak berlangsung lama setelah pembawa acara mengumumkan bahwa materi Pak Ciptono tentang "Menjadi Guru Luar Biasa" akan diwakili oleh siswa kebanggaannya Kharisma Rizki Pradana. Perlu diketahui bahwa Kharisma yang lahir di Semarang, 4 Februari 1999 merupakan salah satu siswa autis di sekolah yang sekarang dipimpin oleh Bapak Ciptono.
Dengan pembawaannya yang apa adanya, Kharisma menyampaikan isi slide demi slide yang ditayangkan oleh operator. Tidak jarang Kharisma menyebut Pak Ciptono sebagai guru yang hebat dan mengerti siswanya. Menurut Kharisma guru yang hebat salah satu cirinya adalah humoris. Anak-anak mudah takut kepada guru dan tidak mau belajar dengan guru yang killer. Meskipun tidak semua orang mempunyai sifat sifat humoris, sifat ini dituntut untuk dimiliki seorang pengajar. Karena pada umumnya, anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung hal tersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.

Tuesday 1 November 2011

Belajar Menulis Esai

Sering kali kita mendengar kata "Esai". Entah itu dari buku, surat kabar, maupun berbagai pamflet yang menyampaikan akan diadakannya lomba esai. Namun sebenarnya apa sih esai itu?
 Sumber Gambar: http://azharblogger.wordpress.com/2011/06/01/langkah-langkah-untuk-menulis-esai/


Menurut H.B. Jassin (sang Paus Sastra), esai adalah uraian yang membicarakan bermacam ragam, tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran. Dalam esaik terlihat keinginan, sikap terhadap soal yang dibicarakan, kadang-kadang terhadap kehidupan seluruhnya. Sementara menurut Arief Budiman menarik esai sebagai karangan yang sedang panjangnya yang membahas persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk prosa. Sedangkan Soetomo menyebut esai sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas.(http://flp-hk.tripod.com/id15.html)

Wednesday 26 October 2011

Ada anak minta diboncengin? (Baca ini dulu ya ...)

Seperti biasanya, sepulang ngelesi selalu aku gunakan untuk berjalan menikmati udara sore yang cukup segar. Jaraknya tidak dekat tapi tidak cukup jauh pula. Cukuplah waktu 20 menit untuk bisa sampai ke kos lagi.
Sore ini kembali kutemui kejadian yang sebelumnya sudah pernah ku lihat. Dua anak kecil dengan pakaian seadanya terlihat baru saja diturunkan dari motor. Tepat mereka diturunkan dimana aku berada pada saat itu. Dalam hati aku berkata "Kejadian sore ini semakin memperkuatku atas kesimpulan itu". Ku sempatkan sore itu berhenti sejenak untuk mengamati apa yang akan terjadi setelah mereka turun dari motor. Astaghfirullohaladziiim, mereka berdua marah hebat kepada orang yang memboncengkannya tadi. Sampai-sampai mereka berlari untuk mengejar orang itu. Beberapa kata yang tertangkap oleh telingaku. Mereka terdengar marah karena tidak diberi uang. Aku masih terdiam melihat semua itu. Setelah mereka berlari tak terlihat lagi barulah ku lanjutkan perjalananku. Lagi-lagi jantung ini harus dibuat kaget. Terlihat mereka berdua sudah membonceng seorang gadis SMA menuju arah yang berlawanan. Sekarang sudah jelas jawaban dari pertanyaanku beberapa minggu yang lalu. Tepat juga jika dihubungkan dengan pernyataan teman-teman yang sudah mengalami kejadian yang sama. Ternyata mereka adalah anak-anak panti X yang sedang berusaha mendapatkan uang. Tidak dapat dipungkiri, anak-anak seusia mereka masih sangat memerlukan kasih sayang orang tua. Meskipun pengelola panti telah memberikan kasih sayang, sebagai seorang anak pasti mereka menginginkan hal yang lebih dari itu. Mereka tidak mendapatkan belaian mesra dari seorang ibu. Mereka tidak melihat sosok kuat dari seorang bapak. Mereka juga tidak merasakan kehangatan keluarga normal.

Monday 17 October 2011

AIR MATA DI BALIK TOGA


Sehari sebelum jubah hitam menghiasai hari-hari bahagia
Keramaian itu seakan tlah terasa
Senyum pemakainya
Status pemilik akunnya
Cerita di balik kenangan
Semua membaur menjadi satu layaknya jutaan ikan yang meramaikan dasar samudra

Esok kan menjadi hari bahagia
Selasa, 18 Oktober 2011
Dimana-mana kan terlihat ribuan lelaki tampan berjas dan berdasi hitam
Disudut-sudut kan terbanjiri nona-nona cantik berkebaya warna-warni
Dan semua itu tak terlepas dari toga hitam penyempurnanya
Indahnya ketika beribu mata saling menatap penuh kebahagiaan berhias air mata
Air mata kebanggaan
Air mata kebebasan
Air mata persembahan bagi keduanya
Orangtua tercinta

Bunyi klik kamera dan sorot lampu ke segala arah
Seakan dengan bangga ia berkata
"Lihatlah aku ... Aku sudah sarjana"
Mengabadikan kenangan dalam selembar foto pun masih terasa hambar
Hingga bunyi klik kamera begitu mengalir tak henti bersuka ria

Selamat kakak-kakak tercinta
Bolehlah disini adik sedikit menyapa
Andai boleh mengukir cerita
Izinkan aku sampaikan "Air mata di Balik Toga"
Disini
Terduduk terselimuti hampa
Aku hanya mampu berdoa
Malam ini
Malamku
"Air mata di Balik Toga"

Saturday 15 October 2011

Dr. Ni Luh Putu Sudiani bersama Pusat Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus

            Mensyukuri nikmat adalah hal yang mudah namun sering terlupakan. Ada kalanya manusia hanya ingat kepada Tuhannya ketika susah. Namun seakan lupa terhadap kewajibannya untuk bersyukur ketika kebahagiaan tertuju padanya.

            Rabu, 12 Oktober 2011 adalah hari yang istimewa ketika beberapa mahasiswa PGSD FIP UNNES mendapat kesempatan luar biasa untuk mengunjungi Pusat Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus (PTABK) yang terletak di Jalan Mataram No. 3 Denpasar. Sekolah yang dikoordinatori oleh Dr. Ni Luh Putu Sudiani ini baru saja berdiri tahun 2010 kemarin. Namun luar biasanya, jumlah siswa yang pada saat ini bergabung bersama PTABK Kota Denpasar sudah sejumlah 62 anak. Jenis ABK yang dilayani oleh PTABK antara lain ASD, GPPH(gangguan konsentrasi), deley speech, lambat belajar, DS, tuna daksa, dan CP. Siswa PTABK tidak hanya berasal dari berbagai tipe golongan sosial ekonomi keluarga. Setiap bulannya siswa akan mendapatkan program kegiatan yang sudah direncakan. Minggu pertama untuk SBK, minggu kedua cooking class, minggu ketiga konsultasi/ pemeriksaan dokter, dan minggu keempat adalah outing/berenang. 
            Dr. Ni Luh Putu Sudiani mengungkapkan bahwa beliau menerapkan brain domain dan brain gym dalam pembelajarannya. Penerapan brain domain didasari asumsi bahwa anak-anak berkebutuhan khusus tidak mengalami fase-fase selayaknya anak normal sehingga dianggap ada beberapa sel syaraf yang tidak terbentuk. Maka dari itu dalam setiap harinya guru (biasa dipanggil bunda di area PTABK) menyempatkan waktu untuk memberi kesempatan anak merayap dan merangkak agar sel syarafnya dapat terbentuk. Selain brain domain, guru juga menerapkan brain gym bagi siswanya. Brain gym bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Jadi komunitas yang sudah terbentuk di dalam lingkungan sekolah dimanfaatkan sebaik mungkin oleh guru untuk meningkatkan interaksi antar siswa. Setiap siswa juga diberi terapi perilaku agar siswa belajar menjaga kesopanan. Misal mengucapkan salam dan tidak mengangkat rok bagi siswa perempuan.
Berikut ini adalah foto-foto yang kami ambil ketika berada di kelas PTABK
                                                    Namanya Ayu, gadis cantik yang sangat suka di foto

                                          Lima siswa ditemani oleh 2 bunda yang dengan sabar membimbing 

                                          Senam bersama

Saturday 8 October 2011

Sekolahku

Jika buku adalah sumber ilmu. Bagaimana dengan mereka yang hidup jauh dari kota dan tak berteman dengan buku? 
Lagi-lagi jari-jari ini menuliskan fenomena yang terjadi di sekolah perbatasan yang berjarak 60 Km dari pusat kabupaten dan 20 Km dari pusat kecamatan. Jika dibandingkan dengan sekolah yang ada di luar Jawa, mungkin siswa-siswi MTs. Hasyim Asy'Ari tergolong masih beruntung. Mereka masih memiliki gedung sekolah meski berdinding kayu, berlantai tanah, dan beratap genteng.

Namun jika dibandingkan dengan kondisi sekolah yang ada di Jawa Tengah dan sekitarnya. Perkembangan sekolah ini masih sangat perlu dikembangkan. Jika mengacu pada UU No. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Proprenas) yang menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan sumber daya pendidikan yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Menengah. Disebutkan bahwa kegiatan pokok dalam upaya peningkatan kualitas adalah penyediaan penggunaan dan perawatan sarana prasarana pendidikan, termasuk buku dan alat peraga pendidikan, perpustakaan dan laboratorium bagi sekolah negeri dan swasta secara bertahap.
Sampai saat ini, sekolah yang berdiri tahun 2007 itu belum memiliki perpustakaan sebagai fasilitas belajar.   Koleksi yang dimiliki sekolah masih terbatas buku paket pelajaran. Sementara buku-buku referensi dan buku-buku pengetahuan belum dimiliki oleh sekolah ini. Maka dari itu, bantuan dari berbagai pihak sangat dinantikan.

Friday 7 October 2011

My Inspirator


Jika ada pepatah "Dibalik kesuksesan laki-laki ada perempuan yang memberinya semangat. Maka di hari-hariku kan ku ganti menjadi "Dibalik kesuksesan seorang anak ada bapak yang sangat hebat"
Dibalik kegagahannya yang setiap hari menanyakan kabar. Disanalah tersimpan berjuta harapan yang ingin sekali satu demi satu bisa diraih oleh anaknya. Namun, tidak semua orangtua menyampaikan semua itu kepada anaknya. Justru sebagian besar lebih memilih diam. Semua itu tak lain hanya untuk mengurangi beban pikiran sang anak. Namun terkadang keadaan ini disalah artikan oleh sang anak. Terlebih mereka yang hanya ingin menikmati tanpa mau berusaha. Mereka yang hanya ingin semua kebutuhannya terkabul tanpa mau tau bagaimana cara mengabulkan keinginannya tersebut. Dan disini, aku tak ingin my inspirator yang ada disana resah apalagi kecewa. Sedikitpun bapak tak mau diriku kekurangan, maka aku pun tak boleh mengecewakannya.
Bapak, malam ini aku sangat rindu dengan bapak. Rindu dengan tantangan-tantangan yang sering bapak

LKTI PIBT Se-Jawa Tengah DIY (Alhamdulillah ya,... juara 3)


PIBT,
Pekan Ilmiah Biologi Terpadu
Mencoba adalah hal yang ku suka. Apalagi mencoba mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah. Dalam kesempatan ini panitia PIBT memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti LKTI dengan tema "Inovasi Melalui Edukasi Menuju Alam Lestari". Satu kata yang menjadi garis bawah olehku sebelum tulisan ilmiah ini kuselesaikan. EDUKASI
Kata edukasi langsung mengajakku untuk berlari pada pemikiran untuk membahas tentang bagaimana mendidik anak SD untuk menjaga lingkungan melalui kegiatan pembelajaran inovatif yang menyenangkan.

DI BALIK KEPANITIAAN KKL

Yupz, Kuliah Kerja Lapangan
Tak lebih dari sepekan lagi jurusan PGSD FIP UNNES akan mengadakan KKL di Bali.
Tujuh SD dengan 14 dosen pendamping yang nanti akan mendampingi mahasiswa untuk berangkat ke Bali sudah dipilih. Banyak canda, tawa, kelucuan, kegelisahan, dan lain sebagainya mewarnai raut muka kepanitiaan KKL. 

Dimulai dari Bayu Iskandar, mahasiswa PGSD asal Pacitan yang kebetulan menjadi ketua panitia KKL. Pertama kali rapat pembentukan panitia, si Kandar sudah kaget dan tidak bisa membayangkan apa yang nanti akan dirasakan ketika menjadi ketua panitia. Sedangkan aku sendiri di kepanitiaan ini seakan tak lepas dari tugas sebagai sekretaris. Dari 18 jumlah panitia hanya ada empat panitia yang berjenis kelamin perempuan. Entah mengapa, mungkin karena jumlah tenaga laki-laki lebih banyak dibutuhkan dalam kegiatan ini.

Tuesday 4 October 2011

MENANAM POHON BERSAMA SD KANISIUS

Konservasi sudah bukan menjadi istilah aneh bagi mahasiswa Unnes. Namun bagaimana jika konservasi itu didengungkan di tengah anak-anak SD?
Mereka hanya bisa terdiam dan mencatat istilah tersebut di lembar kertas kosong buku yang ada dimejanya. Dengan memekikkan semangat konservasi, kami bertiga (Yubaedi Siron, Dian Marta Wijayanti dan Aan Dwi Alfrianto) mengajak siswa-siswi SD Kanisius Ngaliyan untuk mengucap "Konservasi, Yes We can" di dalam workshop bertajuk konservasi.

STUDENT GARBAGE BOX


STUDENT GARBAGE BOX (SGB)
            Sesungguhnya makna dari SGB tidak serumit nama yang diberikan oleh pemberi gagasan. Menjadi salah satu finalis 5 besar dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah PGSD se-Jawa yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, kami dengan bangga mengusung judul Implementasi Tanggung Jawab dengan "Student Garbage Box(SGB) Pada Siswa Kelas I-III SDN Tambakaji 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. 
              Tim yang terdiri dari

Aku Hujan dan Dia Pelangi

Mata ini tak seindah mata yang kupandang nan jauh disana.
Senyum ini pun tak semanis senyum indah jilbab hitam yang temanimu siang ini.
Lebih kelihatan lagi gerak dan tingkah kaki ini tak seindah gerak gemulai yang sering kau tampilkan untuk pengagummu. 
Masihkah mata ini sanggup membayangkan keindahan pelangi di antara titik2 hujan.
Jika memang harus begitu.
Biarlah dia menjadi pelangi di sore ini.
Pelangi yang penuh warna dan nyaman dipandang. 
Dan aku . . .

Friday 30 September 2011

Mts. Hasyim Asy'Ari 2 Kradenan

MTs Hasyim Asy’ari 2 Kradenan berdiri pada tanggal 16 Juli 2007 dengan masih menginduk di MTs Hasyim Asy’ari Kradenan dan diberikan SK dari Departemen Agama dengan nomor Kd.11.16/4/PP.00/1529/2010 tertanggal 18 Juli 2010. Sekolah ini telah memiliki 13 guru dan 3 karyawan. Sampai sekarang ketiga belas guru tersebut masih berstatus GTT dan belum ada satupun yang berstatus PNS. MTs Hasyim Asy’Ari 2 Kradenan yang sebelumnya diberi nama MTs Hasyim Asy’Ari 2 Nglebak ini terletak di desa Nglebak Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. Pendirian sekolah ini dilatarbelakangi banyaknya anak-anak yang hanya menuntaskan pendidikan di jenjang Sekolah Dasar. Berbagai faktor melatarbelakangi fenomena tersebut. Diantaranya adalah jarak desa dan pusat kecamatan yang cukup jauh yaitu sekitar 20 km dan 60 km dari pusat kabupaten. Sedangkan kota Ngawi yang berjarak 12 km dari desa ini pun memerlukan jarak dan waktu tempuh kurang lebih 1 jam untuk mencapainya. Waktu tempuh yang lama dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan tidak mudah dilalui oleh kendaraan. Maka dari itu, MTs Hasyim Asy’ari 2 Kradenan berdiri dengan visi “Membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, berilmu dan berbudaya“, agar anak-anak lulusan Sekolah Dasar dapat tertampung dan tetap bisa merasakan pendidikan di tingkat sekolah menengah.

                                          Gambar 1. Lokasi MTs. Hasyim Asy’Ari 2 Kradenan
Mts. Hasyim Asy’Ari 2 Kradenan memiliki 36 siswa dengan rincian 19 laki-laki dan 17 perempuan. Semua menjalani pendidikan di ruang berlantai tanah dengan dinding

My First Writing

Assalamu'alaikum
Hello Guys,
Nggak tau kenapa malam ini pengen banget aku buat akun blog baru
Kayaknya seru kalau bisa berbagi tulisan di blog ini
With me Dian Marta Wijayanti.
I will start to enjoy with my newest blog

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More