Friday 2 May 2014

Darurat Pendidikan Seks di Pendidikan Dasar

Oleh Dian Marta Wijayanti, SPd
Guru SDN Sampangan 01 Kota Semarang, Tim Assessor EGRA USAID Prioritas Jawa Tengah

Beragam reaksi tampak bermunculan atas kejadian di Jakarta International School (JIS). Kejadian ini memang cukup fenomenal. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat nyaman kedua setelah rumah justru menjadi area yang mengancam masa depan anak. Atas dasar itulah, pendidikan seks menjadi penting dan harus ditindaklanjuti agar tidak sekadar wacana dan menjadi konsep belaka.
Terlepas dengan sudah atau belum adanya perizinan sekolah, kejadian pelecehan seksual sebenarnya bisa terjadi di mana saja. Tidak memandang sekolah biasa maupun internasional, fenomena tidak terpuji ini bisa terjadi, termasuk di rumah. Maka, yang urgen dibahas untuk saat ini adalah bagaimana agar kejadian serupa tidak terjadi di tempat lain?
Mengingat korban pelecehan seksual yang terjadi di JIS adalah siswa TK, pendidikan seks hendaknya diberikan sejak dini di pendidikan dasar. Pendidikan seks di pendidikan dasar tidak lagi menjadi barang tabu. Kondisi yang berkembang di masyarakat mengajak dunia pendidikan untuk menyesuaikan diri, termasuk dalam pendidikan seks.
Pendidikan Seks
Tidak ada yang tabu ketika hal baru menjadi penting untuk segera digalakkan. Begitu pula dengan “pendidikan seks”. Era digital membawa anak menjadi dewasa dini. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak SD bahkan PAUD yang sudah bermain “jejaring sosial”. Jejaring sosial begitu luas sehingga tanpa terkontrol anak bisa tahu banyak hal.
Sejalan dengan hal itu pendidikan seks urgen diberikan di pendidikan dasar. Setiap gagasan yang terlepas dari pro dan kontra, namun hal itu tidak menghambat suatu gagasan untuk masa depan anak yang lebih baik. Apalagi hal ini juga bertujuan untuk melindungi keselamatan anak-anak, khususnya di sekolah.
Setelah kejadian “keji” yang terjadi di JIS beberapa saat lalu, guru harus tanggap. Kejadian serupa bisa terjadi di mana saja. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan seks di pendidikan dasar. Meskipun tidak masuk dalam pelajaran tertentu, tapi mengenalkan pendidikan seks ketika anak masih kecil sangat penting dilakukan.
Pendidikan seks disesuaikan dengan usia dan perkembangan psikologi siswa. Artinya, pendidikan seks di sini bertujuan untuk menjaga keselamatan siswa ketika mereka terlepas dari pengawasan orang tua. Anak harus tahu hal apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan terhadap organ seks mereka. Selebihnya, anak-anak harus menjunjung tinggi nilai kesopanan baik sopan dalam bertutur, berpakaian, maupun berinteraksi dengan orang lain.
Tidak selamanya anak didampingi orang tua maupun guru sehingga membutuhkan bekal untuk melindungi diri mereka sendiri ketika jauh dari pengawasan. Pasalnya, kejahatan seksual seringkali terjadi ketika anak jauh dari pengawasan orang tua. Sehingga, pembekalan penting untuk dilakukan dengan sekolah sebagai wadahnya.
Solusi
Pendidikan seks di pendidikan dasar akan memberikan pengaruh besar bagi kehidupan siswa. Tidak hanya siswa, tapi orang tua juga akan menerima dampak positif. Tidak ada yang sulit ketika guru mau berpikir dan mencari solusi terbaik agar pendidikan dasar menjadi rumah ramah kedua bagi anak.
Pertama, mengajarkan anak berpakaian sopan. Kebanyakan sinetron dan film yang menampilkan cuplikan suasana sekolah perlu diberikan peringatan. Pasalnya, banyak adegan yang memperlihatkan anak-anak kecil menggunakan seragam sekolah “mini”. Hal itu sangat jauh dari kepribadian bangsa Indonesia. Apalagi ada oknum guru yang menggunakan seragam seksi di sekolahnya.
Hal itu menampilkan semakin parahnya gambaran dunia pendidikan yang seharusnya tidak demikian. Maka, menegaskan anak berpakaian sopan sangat penting. Jika postur tubuh anak membesar sementara ukuran pakaian tidak menyesuaikan, maka guru atau sekolah harus segera memberikan teguran di sekolah. Meskipun banyak yang meremehkan, tapi ketika gaya berpakaian anak yang kurang sopan dapat mengundang para monster pedofilia untuk bersikap nakal.
Kedua, memberi tahu anak bagian-bagian tubuh mana saja yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain. Sebagian anak, apalagi yang masih kecil sangat suka disentuh orang lain. Menurut mereka, sentuhan orang dewasa selalu memberikan kenyamanan karena merasa ada kasih sayang yang tercurahkan dari setuhan itu. Tapi akan berbeda cerita jika bagian yang disentuh seharusnya tidak boleh disentuh orang dewasa lain. Sebagian besar anak diasumsikan tidak mengerti karena belum berpikir sejauh itu.
Di sinilah guru mengambil peran untuk mengarahkan anak agar melindungi dirinya sendiri. Misal, anak hanya boleh buang air dan ganti pakaian di kamar mandi yang terkunci. Anak juga harus tahu bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dilihat orang dewasa lain. Perlu ditanamkan konsep pada anak bahwa bagian-bagian itu hanya boleh dilihat oleh dirinya dan ibu kandungnya. Hal ini akan melindungi anak agar tidak bersikap sesuka hati di ruang publik.
Ketiga, memberikan sosialisasi kesehatan organ reproduksi melalui cara yang menyenangkan. Melalui dongeng maupun cerita guru dapat mengarahkan alur berpikir anak terkait cara menjaga organ reproduksi. Guru dapat membuat cerita yang membuat anak berhati-hati ketika bersama lawan jenis, terutama yang sudah dewasa. Anak juga diajari menjaga kesehatan tubuh dari gangguan dewasa-dewasa nakal di luar sana.

Pendidikan seks di sekolah perlu diberikan sejak dini. Perkembangan zaman seakan telah menghapus istilah “tabu” bagi pengetahuan seks di kalangan anak-anak. Anak-anak perlu dilindungi dari berbagai virus yang dapat melumpuhkan masa depannya. Berbagai tindakan kekerasan seksual yang ada sekolah menjadi penyebab pentingnya pendidikan seksi segera direalisasikan. Tidak ada alasan untuk membiarkan kejadian seperti berlanjut hingga koran di lapangan semakin banyak. Indonesia membutuhkan sekolah yang ramah dan nyaman. Pendidikan seks adalah alternatif solusi terbaik memunpas pedofilia.

1 comments:

Darurat Pendidikan Seks di Pendidikan Dasar

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More