Tuesday 25 December 2012

Menjemput Harapan

Manusia adalah makhluk Allah yang jauh dari kata puas. Jauh dari kata syukur. Jauh pula dari kata cukup. Perasaan ingin ini ingin itu ingin sana ingin sini, semua itu tak dapat dihindari sampai semuanya menjadi nyata. 
Tak tertinggal dengan yang namanya harapan. Manusia senantiasa menyimpan harapan dalam hidupnya. Harapan tentang cita-cita, kisah cinta maupun masa depan yang ingin diraihnya. 
Harapan sama hal nya dengan impian. Awalnya direnungkan, ditulis, diusahakan, kemudian menjadi kenyataan. Ada yang sesuai dengan keinginan. Ada pula yang terlempar jauh dari harapan. 
Tersenyumlah ketika harapan yang engkau tuliskan menjadi kenyataan. Ucapkan syukur kepada TuhanMu karena Tuhanlah harapan itu bisa menjadi nyata. Namun bukan berarti hal tersenyum bisa menjadi jalan bagimu untuk menyombongkan diri. Keberhasilan adalah awal dari masalah. Masalah yang akan menjadi beban bagimu selanjutnya. Bisakah keberhasilan itu menjadi sesuatu yang barokah, ataukah hanya bertahan sebagai wujud kesombongan belaka.
Namun, jika harapan itu tak kunjung menjadi nyata. Menangislah sekeras apa kamu bisa menangis. Tidak dapat dipungkiri tangis dari airmata yang menetes memang mampu sesak yang ada di dadamu. Namun setelah itu segeralah berdiri dan jemput harapanmu yang ada di depan sana. Saat ini harapanmu memang belum menjadi nyata. Tapi tanpa engkau tau, bisa jadi harapan itu ada lima langkah di depanmu. Insya Allah keikhlasan akan membawa kita pada jalan menjemput harapan. Amin.

2 comments:

kasih kode hiasan pointernya dunk dek ... aku cari diinternet gak temu temu ,, yang kayak gini..
please send ke email saya cahyono.mail@gmail.com

Maaf Mas, aku ja lupa kok. Aku asal2 aja gantinya ... bingung ngecek-nya dimana

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More