Saturday 3 August 2013

WIDYA TAMA: Contoh bagi Penulis Jurnal Pendidikan

Oleh: Dian Marta Wijayanti

Kamis, 1 Agustus 2013.
Sebelum memulai perjalanan panjang memang alangkah lebih baiknya jika segala sesuatunya dipelajari terlebih dahulu. Berpegang sebuah amanah dari bapak tercinta untuk mencari informasi Penilaian Angka Kredit di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah. Memberanikan diri adalah fardhu ain di siang yang cukup panas. 

Berawal dari senyum sapa kepada ibu-ibu di lobi kantor LPMP, petunjuk informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) mengajak kaki ini melangkah ke bagian kepegawaian. Pencarian pun tidak sia-sia. Info terkait PAK untuk kenaikan pangkat dari IVa ke IVb pun ku dapati. Meskipun sebenarnya info yang tercatat nomor 89351/A4.4/KP/2012 tentang penilaian sudah tidak lagi di LPMP tapi lebih ke dinas kabupaten sudah kami ketahui di pencarian yang sebelumnya. Walau begitu, paling tidak pertemuan singkat di siang itu lebih menguatkan pemahaman kami.

Perjalanan tidak hanya berakhir di kantor kepegawaian, tujuan kedua adalah perpustakaan LPMP. Siang yang cukup panas itu, mempertemukan saya dengan seorang bapak penjaga perpustakaan dengan inisial S. Dari pembicaraan yang kaku, akhirnya banyak juga ilmu yang ku dapati dari beliau. 

"Kebanyakan memang guru-guru di daerah hanya tau penilaian hanya bisa diperoleh dari PTK dan PTS. Padahal sebenarnya pembuatan artikel, penyusunan modul, media, serta simposium juga mempunyai poin. Jadi seorang guru bisa menggunakan satu karya dalam beberapa penilaian. Tidak harus semuanya dalam bentuk PTK"

Pertanyaan tentang PAK masih berlanjut sebagai bekal bagi saya untuk pulang kampung. Bisa bercerita panjang lebar kepada bapak di rumah adalah oleh-oleh yang cukup berharga bagi beliau. Saya pun menyempatkan diri untuk bertanya,

"Dulu bapak saya sudah pernah mengajukan ke LPMP tapi dikembalikan lagi karya ilmiahnya karena masih banyak yang harus direvisi. Bahkan ada judul yang dilingkari dan diberi tanda tanya besar. Kira-kira kenapa ya Pak?" 

Alhamdulillah, bapak yang baik hati ini sepertinya sangat merespon rasa keingintahuan ini.

"Owh, dulu yang mengoreksi saya. Bapake njenengan kepala sekolah kan? Kalau kepala sekolah seharusnya PTS mbak. Kalau PTK itu untuk guru. Nanti disampaikan ke bapak ya kalau sudah sampai rumah. Njenengan beli jurnal pendidikan WIDYA TAMA edisi Hardiknas Mei 2013 saja. Disana ada 15 artikel ilmiah, 5 dari pengawas, 5 dari kepala sekolah, dan 5 lagi dari guru. Insya Allah nanti bisa banyak membantu."

Percakapan cukup panjang masih berlanjut sampai akhirnya terdengar suara adzan Dzuhur. Berjabat tangan dengan beliau dan mengucapkan terima kasih sebagai bentuk silaturahmi di awal perjumpaan menjadi penutup pertemuan di siang itu. 

Perjalanan belum selesai. Koperasi LPMP menjadi tujuan selanjutnya. Setelah jurnal pendidikan WIDYA TAMA berada di tangan, oleh-oleh dari Semarang untuk bapak tercinta pun siap dibawa pulang.

Selamat berjuang bapak
Tidak ada usaha yang sia-sia
:-)

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More