Sunday 30 March 2014

Jangan Takut "Skripsi"

Oleh Dian Marta Wijayanti SPd

Pahit, itu yang dirasakan mahasiswa tingkat akhir ketika tidak beruntung  proses "skripsinya". Ada yang merasa mendapat dosen "killer", penelitian susah, sering revisi sebagai cambuk menuju gelar sarjana. Padahal, itu semua adalah asam manis semester. Memang besarnya rasa pahit berbeda, tapi sesungguhnya semua itu akan nikmat jika dijalani dengan senang hati.

Tidak salah menangis ketika hati kita merasa tersiksa. Tapi, "jangan lama-lama". Terlalu menghayati penderitaan hanya akan membuang waktu dan membuat hidup tidak produktif. Begitu pula dengan tahap skripsi. 

Ketika dosen meminta mahasiswanya "revisi", itu hal yang "wajar" yang dilalui semua mahasiswa. Meski tingkatnya beda-beda. Tapi yang perlu disoroti adalah langkah apa yang diambil ketika kejadian itu menghampiri mahasiswa skripsi. 

Pertama, tetaplah bersikap tenang. Ketenangan akan memberikan pengaruh positive pada psikis seseorang. Jika ia tenang, maka otaknya dapat berpikir dengan baik. Berbeda jika pikirannya "kemrungsung", bukan solusi yang diperoleh tapi "masalah baru" lah yang datang.

Kedua, jangan takut. Jangan takut ketika dosen bersikap "tidak enak" atau "memarahi" kalian. Semua itu hanya respon sesaat yang tidak mungkin berangsur-angsur terjadi. Dosen adalah pendidik yang memiliki tujuan baik terhadap peserta didiknya (mahasiswa). Jika dosen marah, bisa jadi karena kesalahan ada pada diri kita. Mungkin kita yang tidak patuh dan mengulang kesalahan berulang kali. Tetap hormat dan membuang rasa takut sangat pending dimiliki mahasiswa skripsi. Jika ia terlalu takut, yang terjadi adalah tidak adanya keberanian untuk melakukan bimbingan kembali. Mahasiswa melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Segera memperbaiki adalah solusi yang tepat.

Ketiga, patuhi keinginan dosen. Setiap dosen memiliki karakter yang berbeda-beda. Mengenal karakter dosen dengan baik sangat penting dimiliki mahasiswa skripsi. Mahasiswa harus tau yang disuaki dan tidak disukai dosen pembimbingnya. Jangan sampai membuat dosen tersinggung. Kalau pun ada pendapat yang berbeda, menjelaskan dengan lembut dan menyampaikan alasan-alasan yang tepat adalah jalan yang dapat ditempuh.

"Skripsi bukan penyakit yang harus ditakuti", tapi skripsi adalah tantangan awal untuk menuju tantangan hidup yang sebenarnya. Semangat untuk kalian mahasiswa tingkat akhir.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More